SMKN 3 Palu Pilih Rehabilitasi Siswa Terjerat Narkoba

Hamka

LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Di tengah maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, SMK Negeri 3 Palu mengambil langkah berbeda. Alih-alih memberikan sanksi pemecatan, pihak sekolah memilih rehabilitasi dan pendampingan sebagai upaya penyelamatan masa depan siswa.

Kepala SMKN 3 Palu, Hamka, menegaskan sekolah harus menjadi tempat memperbaiki, bukan menghukum.

“Sekolah ini menurut saya bengkel. Motor baru, motor rusak, tugas kita memperbaiki supaya bisa jadi bagus lagi,” ujarnya, Senin (22/9/2025).

Dari hasil pendataan, delapan siswa terindikasi penyalahgunaan narkoba. Satu siswa kini menjalani rehabilitasi di Balikpapan, sementara tujuh lainnya mengikuti rehabilitasi jalan di bawah pengawasan BNN Kota Palu.

“Mereka dipantau enam bulan dengan tes urin rutin. Kalau hasilnya negatif, berarti sembuh,” jelas Hamka.
Ia menambahkan, sebagian besar siswa yang terjerat narkoba berasal dari keluarga broken home. Karena itu, pihak sekolah menilai pemecatan bukanlah solusi tepat.

“Kalau dimutasi ke sekolah lain, bisa saja menularkan kebiasaan buruk. Jadi kami pilih pembinaan,” katanya.

Sebagai tindak lanjut, SMKN 3 Palu menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BNN Kota Palu dalam upaya pencegahan dan penanganan narkoba di lingkungan sekolah. Dengan jumlah siswa mencapai 2.163 orang, Hamka menegaskan kasus delapan siswa tersebut tidak mewakili keseluruhan.

“Kami ingin membantu anak-anak ini sukses. Kepribadian mereka bagus, hanya kebetulan salah pergaulan,” tutupnya. UTM

Pos terkait