BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Pramuka SMP Labschool Universitas Tadulako (Untad) Palu membagikan paket sembako kepada para masyarakat yang kurang mampu (dhuafa).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Labschool Untad Palu, Nursyam mengatakan, kegiatan ini juga dalam rangka menyemarakkan bulan suci ramadan dan untuk meningkatkan rasa kepedulian kepada yang membutuhkan.
“Kami bersama para anggota OSIS dan Pramuka SMP Labschool membagikan sembako kepada masyarakat yang masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara) di RE Martadinata, serta masyarakat lainnya yang membutuhkan,” katanya, Rabu (27/4/2022).
Bantuan tersebut merupakan partisipasi dari para siswa dan guru yang dibantu oleh sejumlah orang tua siswa. Program ini merupakan rutin dilaksanakan setiap tahunnya setiap bulan ramadan, semoga itu juga bisa menjadi amalan bagi para siswa.
“Alhamdulillah tahun ini peran serta orang tua dan partisipasi warga sekolah untuk kegiatan ini sangat luar biasa. Sebab untuk tahun ini jumlah paket yang di distribusikan sekitar 65 paket sembako, yang diberikan kepada warga masyarakat yang masih tinggal di Huntara di daerah R.E Martadinata, dan beberapa masyarakat yang membutuhkan,”terangnya.
Nursyam juga mengucapkan, rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang tidak dapat sebutkan satu persatu, yang sudah mendukung terlaksana kegiatan baksos tahun ini.
“Semoga bisa dilaksanakan dan ditingkatkan di tahun-tahun yang akan datang,” jelasnya.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum SMP Labschool, Amir mengatakan, SMP Labschool memiliki program tersendiri dan telah dijadwalkan selama empat Jumat di bulan suci ramadan ini.
“Maka di setiap Jumat itu telah tersusun jadwal, ada kegiatan Jumat Bersih, ini juga ada hubungannya dengan agama. Kemudian ada pentas seni di Jumat kedua, sementara Jumat ketiga Jumat Berolahraga, serta Jumat keempat yakni dzikir akbar,” tambahnya.
Untuk itu kata Amir, sebenarnya kegiatan pembinan keagamaan atau Imtaq di SMP Labschool Untad itu sudah dari dulu dilaksanakan, sudah menjadi kebiasaan siswa, diawali pada pagi hari salat duha, kemudian kultum, pemberian Hadist yang muaranya untuk pembinaan akhlak, kemudian tausiah-tausiah yang disampaikan oleh para guru. Bahkan kata Amir, semua siswa di SMP Labschool yang beragama Islam, dipastikan tidak buta huruf dalam membaca Al-Quran. UTM