PALU, MERCUSUAR – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA, Senin (9/4/2018) serentak dilaksanakan. Pelaksanaan UNBK di SMA 4 Negeri Palu berjalan lancar dengan jumlah peserta UNBK sebanyak 394 siswa, dengan empat ruang ujian yang terbagi dalam tiga sesi, karena keterbatasan jumlah komputer dan server.
Kepala SMAN 4 Palu, Syam Zaini mengatakan, SMAN 4 Palu memiliki lima server, sedangkan yang dibutuhkan tujuh server dalam pelaksanaan UNBK, sebab tiga server sebagai cadangan. Untuk itu satu server didapat dari bantuan Dinas Pendidikan Sulteng dan satu server lagi untuk mencukupi, berasal dari pinjaman SMKN 5 Palu, sehingga pelaksanaan UNBK dapat berjalan dengan kondisi tercukupi, baik pengadaan server hingga laptop yang didapat dari pinjaman ke pihak guru dan siswa, sebab pihak sekolah hanya memiliki 20 unit komputer, sedangkan yang dibutuhkan 155 unit dengan cadangan 15 unit laptop.
Pelaksanaan UNBK awalnya berjalan lancar, namun saat akhir sesi pertama, baru diketahui server ruang empat terkena virus, yang merupakan dampak dari pembaruan di awal pelaksanaan ujian.
”Server tadi sempat terkena virus pada sesi pertama, dan sudah diganti dengan server cadangan, sehingga semua bisa teratasi,” ujar dia.
Dia katakan awalnya semua berjalan lancar, namun saat bersiap untuk pelaksanaan UNBK , server meminta dilakukan pembaharuan, namun rupanya begitu pembaharuan selesai, berdampak pada server keempat yang terkena virus, sehingga anak-anak yang sudah hampir menyelesaikan ujian, harus dibatalkan sebab server sudah terkena virus. Untuk itu siswa yang mengikuti ujian di ruang empat, harus terpaksa mengulang kembali.
“Siswa yang mengulang kembali ini akan kita atur pada jeda setelah sesi kedua dan sebelum sesi ketiga, atau melihat waktunya kembali, namun tetap dilaksanakan hari ini juga, meskipun sampai malam. Resiko ini sudah harus kita ambil, sebab tidak bisa dilakukan di lain hari,” jelasnya.
Dari 394 peserta UNBK di SMA 4 Negeri Palu, hanya tiga siswa yang absen karena sakit, sehingga akan mengikuti ujian susulan pekan depan. Berdasarkan pantauan, baik pelaksana maupun siswa peserta UNBK tidak mengalami kesulitan saat pelaksanaan UNBK, sebab telah dilakukan simulasi beberapa kali, sehingga tidak ada hambatan dalam pengisian jawaban. Adapun hambatan itu di luar kemampuan sebab merupakan kendala teknis.
Dikatakan Syam, berkaca pada pengalaman tahun ini, maka saat awal tahun depan untuk siswa kelas II yang naik di kelas III, akan didata berapa siswa yang memiliki laptop sebagai antisipasi, sebab menyediakan bukan berarti membeli, sehingga bagi anak yang tidak memiliki laptop, kita akan sampaikan ke orang tuanya untuk antisipasi, tutupnya. ABS