PALU, MERCUSUAR – Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan Pelatihan Pengembangan Kapasitas Dosen, Rabu (25/4/2018), bertempat di lantai III Gedung Media Center Untad. Pelatihan ini mengangkat tema ‘Empowering Tadulako University Reputation Through SINTA’.
Pelatihan yang diikuti oleh ratusan dosen dari berbagai fakultas di Untad ini, dibuka secara resmi oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir Muh Basir, SE, MS. Dalam sambutannya, Prof Basir menjelaskan, kegiatan ini sangat strategis dampaknya terhadap perkembangan Untad, terutama dalam hal publikasi internasional, karena SINTA (Science and Teknology Index), merupakan sebuah sistem informasi penelitian berbasis web yang menawarkan akses cepat, komprehensif dan mudah ke jurnal yang diterbitkan oleh lembaga pendidikan tinggi dan penelitian Indonesia.
“Laporan dari panitia, dari 1471 dosen di Untad, baik ASN, non PNS/BLU, yang memiliki akun SINTA baru 434 orang atau sekitar 29,5 persen, masih 70,5 persen dosen yang belum memliki akun SINTA. Ini adalah jumlah yang sangat besar, karena SINTA digunakan untuk mengukur kinerja para peneliti, lembaga dan jurnal di Indonesia. SINTA memberikan informasi tentang tolok ukur lembaga, kolaborasi, analisis tren penelitian, dan direktori pakar Indonesia,” jelas Prof Basir.
Prof Basir melanjutkan, walaupun dosen Untad memiliki publikasi nasional maupun internasional, namun tidak terdeteksi di SINTA, maka kredit poin yang diberikan ke Untad, tetap nihil. Menurut dia, bukan berarti publikasi tersebut tidak ada gunanya, namun jika tidak terintegrasi ke SINTA, maka publikasi itu tidak akan terdeteksi oleh Dikti.
“Sehebat apapun kita sebagai akademisi, pengamat, pemerhati, mereka pasti akan menanyakan sudah berapa publikasi yang kita hasilkan. Kalau ada dosen yang hanya bangga dengan aspek mengajar, berarti yang bersangkutan belum paripurna sebagai dosen,” ujarnya.
Unsur pimpinan Untad kata Prof Basir, juga harus memberikan contoh bagi para dosen untuk lebih aktif dalam menghasilkan publikasi, baik nasional maupun internasional. Kata dia, tidak cukup hanya memiliki akun SINTA nya saja, tapi harus diisi dengan publikasi internasional.
“Pada pelatihan ini, kita mulai dengan memahami cara membuat akunnya. Kalau memiliki akun, publikasi kita pasti akan terdeteksi oleh dikti, sehingga rangking Untad di bidang publikasi internaisonal, bisa meningkat,” ujarnya.
Prof Basir melanjutkan, setelah kegiatan ini, para dekan masing-masing fakultas akan diminta menugaskan peserta pelatihan ini dari masing-masing fakultasnya, untuk mentransfer ilmunya kepada dosen-dosen lainnya.
“Langkah yang kita mulai ini adalah pondasi untuk pengembangan selanjutnya. Pengembangannya harus bertahap, tidak mungkin tahun ini jadi semuanya. Jadi, saya harapkan kedepannya, Rektor yang baru bisa melanjutkan program ini,” tutupnya. JEF