Paslon Dalam Lingkaran Debat Publik, Rahmatu Bersaudara Berapi-Api, Erwin Badrun Lebih Kalem dan Tenang

PARA Paslon memaparkan visi dan misinya, saat debat publik pertama, digelar di Kota Palu. (FOTO.Misbach/MS)

Pun dalam debat, saling melemparkan pertanyaan, menariknya Nur Rahmatu, saat melemparkan pertanyaan kepada Nizar Rahmatu, sempat menyentil sesuatu yang “sensitif”, namun Nizar tidak menanggapinya secara berlebihan, sehingga situasinya pun bisa dikendalikan, meskipun kedua paslon, memiliki suara yang menggelegar.

Uniknya, ketika Nizar diberikan kesempatan, untuk melemparkan pertanyaan kepada pasangan Erwin Burase dan Sahid Dg Mapato, dia pun berkelakar tentang sesuatu yang sensitif, namun ditanggapi Erwin dengan nada tenang, namun memberikan jawaban yang disambut senyuman oleh Nizar Rahmatu.

“Debat Publik semalam, memang suasananya seperti itu, aroma kompetitif, saling sindir, namun menjunjung tinggi etika publik, saling menghargai, dan menurut saya, cukup seru,” ujar Arif Alkatiri, Sekretaris DPC Partai Hanura, yang menjadi pendukung pasangan Bersinar.

Hal senada diungkap pula oleh Ketua DPC PDIP Parmout, Alfred Tonggiroh, yang semalam ikut hadir, sebagai pendukung Paslon Nur Rahmatu dan Arman Maulana, yang menegaskan kalau saling sindir, adalah salah satu bagian,  untuk membuat suasana debat lebih menarik.

“Ini kan bagian dari bunga-bunga debat, yang terpenting para paslon masih menjaga batasan. Dan semalam memang keliatan kalau para paslon, keliatan dewasa dan hebat,” urai Alfred, yang juga menjabat Ketua DPRD Parmout.

Hanya saja, ada beberapa catatan yang sempat terekam koran ini, ketika publik lebih menginginkan, agar debat publik yang kedua dan ketiga, digelar di Parmout, dengan meluaskan dan memudahkan akses, untuk warga menonton proses debat berlangsung.

“Publiknya adalah warga Kabupaten Parmout, alangkah baiknya digelar di Parmout, sehingga lebih gampang diakses warga,” tutur Rasyi, yang mengaku datang langsung dari Parigi, menyaksikan debat secara live. *

Pos terkait