PALU, MERCUSUAR – Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir tegaskan jadikan puskesmas garda terdepan dalam menyelesaikan masalah kesehatan dan ada di setiap desa/kelurahan, menambah puskesmas pembantu, penyediaan dokter ahli, minimal spesialis internis di Puskesmas.
“Peran puskesmas harus ditingkatkan baik fasilitas dan petugasnya, dan mengedepankan pendekatan preventif yaitu pencegahan penyakit kepada masyarakat yaitu dengan mengedukasi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat. Baru masuk ke penyembuhan penyakit atau pendekatan kuratif, karena selama ini ini yang lebih banyak,” jelas Rusdy saat ditemui usai debat
Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir dalam gagasanya memiliki program unggulan disektor kesehatan yaitu, menyiapkan ambulance untuk jemput rawat 24 Jam untuk masyarakat yang terkena penyakit kritis dan kronis untuk dibawa ke Rumah sakit Pemerintah Provinsi.
“Sepengalaman saya saat safari politik di Kabupaten Banggai Laut, ibu-ibu ada yg curhat soal adanya ibu hamil dan melahirkan di kendaraan saat perjalanan. Kemudian disana kalau sakit dan harus dirawat inap banyak yang harus dirujuk ke kabupaten lain karena keterbatasan fasilitas dan obat. Ini kami sedih dengarnya,” tambah Ma’mun
Mamun Amir sampaikan dirinya bersama pak Rusdy akan membangun poliklinik bersalin rawat inap di setiap ibukota kabupaten/kota dan mengalokasikan dana APBD untuk tunjangan berbasis kinerja petugas kesehatan, dan fasilitas
Kesehatan.
“Insyallah kita juga akan perjuangkan BPJS gratis bagi masyarakat yang tidak mampu dan mengevaluasi pelaksanaannya melalui dinas terkait, karena ini juga banyak masalah. Menurut masyarakat banyak yang ditolak ketika berobat, dan ada saja alasannya,” jelas Ma’mun
Rusdy Mastura pun juga akan mendorong perusahaan-perusahaan yang ada di Sulawesi Tengah untuk membayar BPJS bagi karyawanya. Menurutnya, pada debat pertama sudah sampaikan persoalan BPJS ini banyak masalah, seperti di Kabupaten Parimo misalnya banyak yang harus dituntaskan.***