Silaturrahmi ke PGRI, Ketua PKS: Kami Datang sebagai Murid

Masih dalam rangkaian silaturrahmi keumatan dan kebangsaan, jajaran Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulteng, Kamis (10 Juni 2021) mengunjungi Kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulteng.FOTO : PKS SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Masih dalam rangkaian silaturrahmi keumatan dan kebangsaan, jajaran Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulteng, Kamis (10 Juni 2021) mengunjungi Kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulteng.

Jajaran pimpinan PKS yang bersilaturrahmi ke kantor PGRI, yang juga Rumah Guru Sulawesi Tengah, Ketua DPW PKS, Muhammad Wahyuddin, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Drs H Mahmud Yunus, Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW), Nurdin Hanafi, S.Ag, Sekretaris Umum DPW PKS Sulteng, Rusman Ramli, ST, serta beberapa Ketua-ketua Bidang.

Rombongan PKS, diterima langsung Ketua PGRI Sulteng, Syam Zaini, S.Pd, M.Si, serta jajaran pengurus PGRI Sulteng lainnya.

“Kami datang sebagai murid. Melalui kesempatan ini, kami berharap ada nasehat yang diberikan kepada kami, dari para guru-guru yang terhormat sekalian,”kata Ketua DPW PKS, Muhammad Wahyuddin di hadapan pengurus PGRI Sulteng.

Kepada jajaran pengurus PKS yang datang, ketua PGRI Sulteng Syam Zaini, mengaku bahwa organisasi yang dipimpinnya, memberikan apresiasi kepada DPW PKS Sulteng, yang telah turut andil dalam dunia pendidikan di Sulawesi Tengah. Baik melalui fraksi, ataupun komisi pendidikan yang ada di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah.

Dalam kesempatan silaturrahmi kemarin, secara khusus PGRI Sulteng, menyampaikan aspirasinya kepada PKS. Kata Syam Zaini, bahwa saat ini yang perlu mendapat perhatian serius pada tataran pendidikan yaitu mengatasi peredaran narkoba dan penguatan pendidikan karakter. Semua itu katanya, harus semakin digalakkan.

“Harus ada upaya dini mencegah peredaran obat tertarang di katangan siswa dengan menanamkan pendidikan karakter. Untuk itu dirasakan perlunya mengeluarkan rekomendasi kepada Pemerintah Daerah, agar metarang anak sekotah berkeliaran atau berada di jalan atau ditempat lain pada jam sekotah, karena potensi terjerat dan terjebak dalam kasus obat terlarang sangat besar. Jika siswa berada di luar sekotah saat pembelajaran, meskipun tentu diakui puta beberapa kasus narkoba justru terjadi di tingkungan sekolah,”kata Syam Zaini.
Katanya lagi, guru adalah pengawal peradaban. Guru adalah juru tulis masa depan bangsa. Guru. Untuk meraih sukses dan kemajuan, semuanya karena peran guru. Tapi, guru juga manusia biasa yang perlu dihargai dan dilindungi. Terutama dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.

Syam Zaini, mengungkapkan bahwa di beberapa daerah, termasuk di Sulawesi Tengah, muncul gejala yang “sangat mudah” menggiring guru di hadapan hukum dan pengadilan sebagai “pesakitan,’dengan kasus yang justru terjadi pada saat guru melaksanakan tugas mulianya.

“PGRI Sulteng berharap dengan bijak dan santun, kiranya agar DPW PKS Provinsl Sulawesi Tengah melalui fraksi datau komisi pendidikan di DPRD Provinsi Sulawesi Tengah menginisisasi adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang pertindungan guru di Provinsi SulawesiTengah,”katanya lagi.

Menanggapi aspirasi PGRI tersebut, menurut Wahyuddin semua yang disampaikan tersebut, merupakan masukan yang berharga. Wahyuddin berjanji, akan meneruskan aspirasi tersebut, kepada Fraksi PKS yang ada di DPRD Kota Palu dan DPRD Sulteng.

“Insya Allah siap untuk diperjuangkan, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kami,”janji Wahyuddin.

Menurutnya, bahwa PGRI yang tersebar di semua kabupaten dan kota, adalah organisasi yang mempunyai kerja-kerja konkret dan masih memegang teguh sifat gotong royong, olehnya itu, PKS akan terus bersinergi dengan PGRI serta organisasi lainnya, berkontribusi yang konstruktif untuk pembangunan.

“Dengan segala nasehat ini, akan menjadi panduan kami dalam menjalankan kebijakan politik yang harus berpijak pada moralitas. Hal ini penting bagi kami, untuk semakin mengokohkan perjuangan dakwah di bidang politik oleh PKS,”kata Wahyuddin, yang menambahkan bahwa silaturrahim dengan PGRI Sulteng, sekaligus memperkenalkan logo baru PKS, yang lebih fresh, lebih semangat dan terpacu serta termotivasi untuk terus memberikan pelayanan.

“Kami siap perjuangan dan akan selalu concern berjuang, agar guru jangan sampai berakhir di balik jeruji,”tandasnya.(**)

Pos terkait