Bupati Poso Tinjau Banjir di Tiga Kecamatan

POSO, MERCUSUAR – Bupati Poso, Darmin Agustinus Sigilipu meninjau daerah banjir di tiga kecamatan yang ada di wilayahnya, Kamis (26/4). Tiga daerah yang disapu benajir itu adalah Desa Panjo, Kecamatan Pamona Selatan, Desa Watuawu, Kecamatan Lage, dan Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan.

Darmin ke lokasi banjir seusai melepas kontingen kavila MTQ Kabupaten Poso yang akan mengikuti lomba MTQ Tingkat Provinsi Sulteng di Kabupaten Morowali.

Humas Pemkab Poso melaporkan, di Desa Tangkuran Darmin disambut warga. Mereka pun melaporkan kondisi pemukimannya yang direndam banjir. Darmin pun tanpa risih masuk ke genangan air menemui warga yang sedang membersihkan rumahnya.

Darmin menyaksikan sendiri sekolah dan rumah-rumah warga yang masih digenangi air dan berlumpur. Ia pun berdialog dengan warga.

Seorang warga, Muhamad Hidayat bercerita ke Bupati Poso, banjir sudah sering terjadi di wilayahnya. Namun kali ini adalah yang terparah. Meskipun tidak memakan korban jiwa manusia, namun bencana banjir telah menghanyutkan paling sedikit 5 ekor sapi, puluhan ekor babi, kambing, dan ayam.

Kemudian, areal perkebunan padi dan jagung yang siap panen juga terendam banjir. Selain itu banjir juga telah menghanyutkan 1 unit jembatan gantung yang menghubungkan tiga desa yakni, Padalembara, Taunca, dan Tangkura.

Sedangkan jumlah kerugian material masih dalam perhitungan, namun diperkirakan tidak kurang dari Rp 300 juta.

Penyebab banjir menurut Mohamad Hidayat dikarenakan makin maraknya pembalakan liar di wilayah pegunungan Desa Tangkura dan Sangginora Dewua.

Mendengar laporan warga, bupati Darmin langsung memerintahkan Camat Poso Pesisir Selatan untuk segera melakukan rapat koordinasi dengan unsur tripika, kades, ketua RT, dan tokoh-tokoh adat/agama guna penyelesaian secara cepat.

Ia meminta kepada aparat keamanan agar tidak ragu-ragu menindak setiap pelaku pembalakan liar yang telah mengakibatkan kerugian banyab orang. Bupati Darmin juga sangat menyesalkan hal itu terjadi karena ulah sekelompok orang yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan kehidupan orang lain.

Ia berharap ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk ikut bertanggung jawab memelihara kelestarian hutan alam sekitar demi kenyamanan bersama.

Usai meninjau semua lokasi bencana banjir, Darmin langsung memerintahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Poso, Masdian Mentiri yang ikut mendampingi segera melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi Sulteng dan BNPB Pusat untuk segera melakukan tindakan tanggap darurat guna memberikan bantuan logistik kepada para korban banjir termasuk kebutuhan air bersih dan kebutuhan pokok lainnya.

Setelah pasca tanggap darurat itu, nantinya akan dilanjutkan pada tahap pemulihan meliputi pembangunan infra struktur yakni pembangunan jembatan gantung, normalisasi sungai serta pemulihan fasilitas umum lainnya seperti gereja, masjid dan sekolah.

Dalam perjalanan pulang usai meninjau lokasi bencana, Darmin menyempatkan diri melihat bronjong jembatan Puna yang hancur. Padahal belum lama dibangun oleh Balai Sungai dan Jembatan dengan sumber dana APBN.

Mantan Danyon Marinir itu sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia menilai ini semua karena tidak adanya koordinasi dengan pemerintah daerah Kabupaten Poso.

“Andaikan ini dikoordinasikan dengan baik, saya yakin kecil sekali kemungkinan akan terjadi kerusakan seperti sekarang,” kata Darmin dengan mimik serius.

Karena itu dia kembali menegaskan perlunya prinsip K 3 I yaitu Komunikasi, Koordinasi, Kerjasama dan keterbukaan Informasi, menjadi hal penting dalam setiap kegiatan pembangunan. Oleh sebab itu ia berharap agar ke depan tidak terjadi lagi hal serupa. Apalagi ini sudah pasti menggunakan biaya yang tdk sedikit.MAN

Pos terkait