POSO, MERCUSUAR – Sejumlah pemilik pangkalan gas elpiji di Kota Poso mengeluhkan agen penyalur gas, yakni PT. Trio Arba Putra yang belum mendistribusikan sebagian pasokan gas elpiji 3 kg atau gas melon kepada para penjual di pangkalan.
Padahal menurut mereka, stok gas tersedia. Namun anehnya hanya sebagian pangkalan saja yang mendapatkan pasokan gas tersebut.
Kepada Mercusuar, Wafir Nandong salah satu pemilik pangkalan Nilam di Jalan Pulau Sumatera, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, mengeluhkan kondisi itu. Dalam seminggu ia mengaku seharusnya mendapatkan seratus buah tabung gas, namun hingga kini justru sama sekali belum mendapatkannya.
Menurut Wafir, jika pangkalannya sejak 16 April 2018 hingga saat ini belum mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kg seperti biasanya. Padahal pangkalan yang dimilikinya resmi terdaftar tapi justru tidak mendapatkan pasokan gas tersebut.
“Ini aneh pak, saya sudah hampir setengah bulan sama sekali tidak mendapatkan gas 3 kg. Ini membuat pelanggan saya bertanya-tanya,” keluh Wafir Nandong.
Wafir menambahkan, parahnya lagi jika di pangkalan lain justru mendapatkan gas elipiji 3 kg yang begitu banyak. Hal ini pun membuat sejumlah pemilik pangkalan menaruh curiga adanya oknum distributor yang diduga melakukan praktik curang dalam penyaluran gas elpiji.
Keluhan yang sama pun disampaikan Kasmawati, pemilik pangkalan Kasmawati yang berada di Jalan Pulau Bali, Kelurahan Gebang Rejo.
Kata Kasmawati, sejak 19 April 2018 ia juga belum mendapatkan pasokan gas elpiji 3 kg dari pihak PT. Trio Arba Putra yang berada di Poso. Padahal, pangkalannya dalam seminggu hanya mendapatkan jatah tiga puluh lima tabung gas yang dijual ke pelanggan.
“Kami bingung tidak tahu harus mau lapor ke mana pak. Saya sudah hampir setengah bulan sama sekali tidak mendapatkan gas elpiji 3 kg. Saya kecewa pak,” ungkapnya, kepada Mercusuar, Senin (30/4/2018).
Sementara itu Zulkifli selaku Administrasi PT. Trio Arba Putra di Poso yang dikonfirmasi mengaku, bahwa saat ini stok gas elpiji 3 kg yang berada di PT.Trio Arba Putra sangat kurang dan terbatas.
Menurut Zulkifli, dalam melakukan pendistribusian gas elpiji 3 kg pihaknya mengeluarkan sebanyak 1.680 tabung gas yang dibagi merata ke pangkalan, baik yang berada di kota maupun di luar kota.
Namun jumlah tersebut kurang, sehingga sebagian pangkalan tidak merata mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg.
“Kami ini dalam mendistribusi ada tiga Loading Order (LO) yang diberikan. Satu LO sebanyak 560 tabung. Jadi, tiga LO jumlahnya seribu lebih. Dan itu yang kami salurkan ke pangkalan,” ucapnya.
Zulkifli menambahkan, pihaknya dalam melakukan pendistribusian gas mendapat stok yang tidak menentu dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE), sehingga hal ituah yang membuat stok kadang cukup dan kadang tidak mencukupi.
Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto yang dikonfimasi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima adanya laporan dari warga dan pemilik pangkalan. Namun, pihaknya telah menindaklanjuti berdasarkan pemberitaan yang berada di media.
“Belum ada laporan dugaan permainan gas elpiji, tapi kami telah menindaklanjuti berdasarkan berita kelangkaan gas elpiji 3 kg yang berada di media,” ujarnya.
Kapolres menyampaikan, saat ini pun tim Reskrim Polres Poso telah diterjunkan ke lapangan untuk mengecek adanya informasi terkait kelangkaan stok gas elpiji 3 kg.
“Tim kami sudah turun mengecek apakah ada kelangkaan nanti kami akan tahu laporannya,” jelasnya.
Bogiek menegaskan, jika ada terbukti oknum melakukan permaianan dalam pendistribusian gas elpiji ke pengkalan, pihaknya akan menindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku. ULY