SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) peningkatan kerukunan antar etnis dan kerukunan antar umat beragama dalam rangka mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban mengahadapi pilkada serentak 2020 di aula Kantor Bupati Sigi Sementara, Rabu (2/12/2020).
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Sigi, Sisliandy mengatakan rakor itu berkaitan dengan gangguan keamanan yang belakangan terjadi di Sigi, dimana adanya tindak kejahatan terhadap beberapa orang warga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo yang diduga dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata (KKB) atau terduga teroris.
“Pada dasarnya Pemkab Sigi sangat menyayangkan kejadian tersebut, karena mereka ini tidaklah merepresentasikan agama, melainkan murni merepresentasikan kejahatan yang begitu nyata adanya. Seperti halnya Penyampaian Bapak Presiden Republik Indonesia tidak ada tempat di tanah air kita ini bagi terorisme,” ujarnya melalui rilis yang diterima wartawan Mercusuar, Rabu (2/12/2020).
PERNYATAAN
Pemkab Sigi, kata Pjs Bupati, sehari setelah kejadian membuat empat poin pernyataan. Pertama, Pemda sangat prihatin dan turut berduka cita atas kejadian yang menimpa masyarakat di Desa Lembantongoa saat ini, dimana kejadian tersebut menganggu keamanan wilayah Sigi yang disebabkan oleh terduga KKB atau terduga teroris. Kemudian, diharapkan kepada warga agar tetap tenang untuk tidak terprovokasi, dan penyelesaian kasus ini diserahkan kepada pihak Keamanan. Selanjutnya, memerintahkan kepada para Camat agar selalu berkoordinasi dengan para Tripika. Terakhir, meminta pada warga untuk melaporkan kepada pihak pemerintah kecamatan atau desa ketika ada orang perorangan maupun kelompok yang tidak dikenal.
PILKADA
Menghadapi pilkada serentak 2020, lanjut Pjs Bupati SIgi, semua itu tak lepas dari peran seluruh elemen yang ada, baik pemerintah dan masyarakat itu sendiri dan terkhusus untuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) yang ada di Sigi. “Untuk itu diharapkan dalam pelaksanaan pilkada 9 Desember 2020 mendatang, perlu adanya tindakan persuasif preventif baik dari segi keamanan dan kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 demi terciptanya pilkada Sigi yang Aman dan Sehat,” ujarnya. AJI/*