SIGI, MERCUSUAR – Pelaksanaan rapat koordinasi (Rakor) percepatan pelaksanaan Upsus Pajala program pengawalan dan pendampingan penyuluhan SDM pertanian dalam rangka memastikan tentang percepatan pelaksanaan program kegiatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi, jagung dan kedelai ditingkat lapangan khususnya di Kabupaten Sigi, Kamis (12/7/2018).
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulteng Dr Andi Baso Lompengeng Ishak mengatakan rakor itu untuk mengevaluasi kinerja orang-orang atau stakeholder yang berkompeten di Upsus Pajala, terkait capaian LTT padi, jagung dan kedelai.
Menurutnya, Sigi digabung dengan TNI serta Dinas dan Penyuluh, karena masih perlu meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai, sesuai target nasional, provinsi maupun target daerah. Mengingat target Sulteng masih kurang sekira ribuan ton dan harus dicapai dalam musim tanam April-September.
“Insyaallah kami yakin untuk mencapai itu (target), karena di lapangan petani sudah menanam. Benihnya juga sudah diantisipasi oleh dinas dan alsintan dibantu oleh TNI. Jadi tidak ada alasan lagi untuk meningkatkan luas tambah tanam,” katanya.
Kegiatan itu, lanjutnya, untuk memperoleh ‘out put’ dan masukan, laporan tentang musim tanam padi sawah, serta pelaksanaan pendampingan dan pengawalan program Upsus Pajala di Kabupaten Sigi tahun 2018.
Staf Ahli Menteri Pertanian Prof Mad Syukur mengatakan secara umum produksi pangan di Sulteng cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sulteng. Olehnya itu, program Upsus Pajala dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan nasional.
“Pangan Sulteng tentunya tidak hanya untuk Sulteng, kita berharap Sulteng juga berkontribusi untuk provinsi lain, misalnya Provinsi Maluku, Maluku Utara serta provinsi lainnya, mengingat provinsi tersebut masih kekurangan pasokan pangan,” ujarnya.
Jadi targetnya adalah pangan bisa cukup dan Sulteng sudah mencukupi, serta kontribusi juga sudah cukup baik. AJI