SIGI,MERCUSUAR-Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta mengajak masyarakat untuk menjaga hutan. Pasalnya, kerusakan hutan saat ini, merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling serius, karena sampai sekarang terus berlangsung dan bisa mengancam kelangsungan hidup manusia.
Bupati Sigi, Moh Irwan Lapatta, Senin (11/6/2018) mengatakan, kerusakan hutan, lahan dan daerah aliran sungai (DAS) yang berada di sub DAS Miu, Kabupaten Sigi, telah menyebabkan bencana banjir dan longsor.
Katanya, permasalahan hutan, lahan dan DAS tentunya tidak dapat diatasi oleh salah satu pihak atau satu instansi saja, akan tetapi semua itu harus ditangani secara bersama-sama oleh semua pihak.
Dikatakan, yang terlibat dalam penanganan hutan dan DAS adalah mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan tingkat pusat. Serta apresiasi kepada masyarakat yang mau menjaga hutan, serta yang selalu berusaha menjaga kelestarian lingkungan.
“Menjaga hutan sama halnya mendukung program Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi, terkait Sigi Hijau dan program reforma agraria, ” jelas Bupati.
Imbauan jaga hutan agar ditindaklunjuti kepada instansi terkait, baik dari kabupaten, provinsi maupun pusat. Menurutnya, di tingkat lapangan tidaklah mungkin dapat mewujudkan terjadinya pengurangan degradasi lahan, tanpa ada dukungan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di provinsi dan Kabupaten Sigi, serta pihak terkait lainnya.
“Adapun total kawasan hutan di Kabupaten Sigi dengan luas 394.494 hektar, yang terdiri dari hutan yang ditangani Pemda Sigi dengan luas 273.616 hektar, Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) dengan luas 113.565 hektar, Taman Wisata Alam Wera yang dikelola BKSDA dengan luas 462 hektar dan Tahura yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Sulteng dengan luas 3.354 hektar,” tandasnya. AJI