SIGI, MERCUSUAR – Pendidikan dan Latihan (Diklat) adalah ruang uji kompetensi pegawai dan ruang uji mental karakter.
Demikian dikatakan Bupati Sigi Moh Irwan Lapatta saat membuka Diklat Kepemimpinan (PIM) tingkat IV angkatan LXXI kerjasama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulteng dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi tahun 2018 di Badan Pusdiklat Sulteng, Senin (27/8/2018).
Katanya, Diklat PIM IV merupakan bagian dari ketentuan bahwa pejabat struktural yang sudah menduduki Eselon IV wajib mengikuti diklat struktural.
“Peserta diklat diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, komptensi, disiplin yang bersangkutan, serta lebih memahami alur-alur tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) dalam hal-hal yang sifatnya teknis dan operasional,”jelas Bupati.
Diklat tersebut, kata Bupati, dalam rangka membangun mental dan karakter, karena peserta dapat berinovasi setelah itu bisa menciptakan hal-hal yang baru dalam tupoksinya.
Diklat PIM IV tidak formalitas dan tidak menyelesaikan formalitas, hingga ketentuan dan aturan main di ruang diklat harus diikuti. Pertama disiplin, dimana itu berkaitan dengan berbagai hal, baik masuk tepat waktu saat pembelajaran, menyelesaikan tugas dan semua yang diwajibkan oleh panitia Diklat PIM IV.
“Apabila ada peserta yang melanggar atau tidak mematuhi aturan dan ketentuan badan diklat, saya pikir tidak perlu lagi diindahkan tapi langsung berikan sanksi. Adapun sanksinya adalah jangan diluluskan, kalau dia tidak memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugasnya,” tegas Bupati.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sulteng Rifailof mengatakan ilmu yang diperoleh saat Diklat PIM IV agar diasah dan dikembangkan, jangan hanya jalan ditempat. Artinya, ilmu yang diperoleh saat mengikuti diklat agar berkelanjutan.
Panitia Kegiatan Mohamad Riyadh mengatakan Diklat PIM IV akan dilaksanakan selama 97 hari, dimulai 27 Agustus hingga 12 Desember 2018. Peserta diklat berjumlah 30 orang terdiri dari 18 laki-laki dan 12 perempuan.
Diklat PIM IV meliputi 290 jam pelajaran, dengan lima tahapan pembelajaran. Tahapan pertama diagnosa kebutuhan perubahan organisasi, kedua membangun komitmen bersama, ketiga merancang perubahan dan membangun tim, laboratorium kepemimpinan, serta evaluasi kepemimpinan.AJI