SIGI, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sigi disinyalir melindungi dan membela sejumlah guru yang diduga bermasalah di SDN 4 Dolo. Hal tersebut dibuktikan dengan keputusan menarik Kepala SDN 4 Dolo ke Disdikbud yang belum jelas kesalahan dan tidak mendapatkan mediasi serta pembinaan terlebih dahulu.
Sebelumnya, enam oknum guru SDN 4 Dolo sejak dimulai tahun ajaran baru 2018/2019 pada tanggal 19 Juli 2018 hingga saat ini kurang aktif melaksanakan tugas. Dibuktikan dengan surat yang dikeluarkan oleh SDN 4 Dolo Nomor: KP.8/23/421.2/Pend.DL/2018 tembusan Kepala Disdikbud Sigi.
Keenam oknum guru tersebut juga diduga dalang dibalik persoalan yang terjadi di sekolah itu, yakni menghasut para guru lainnya untuk menurunkan Kepala Sekolah (Kepsek) dari jabatannya. Mereka diduga bekerjasama dengan Ketua Komite dan Ketua UPTD Pendidikan Kabupaten Sigi.
Sekretaris Disdikbud Sigi Kaimudin mengatakan saat ini langkah Disdikbud Sigi, yaitu menarik kepsek ke dinas tetapi ia tetap menjabat sebagai kepsek. “Kami akan mengirimkan orang dinas untuk bisa memimpin sekolah. Sebab ada ancaman dari masyarakat bahwa jika masih dijabat oleh Kepala Sekolah lama sekolah akan disegel,” katanya saat ditemui, Jumat (3/8/2018).
Penjelasan tersebut sebenarnya bertolak belakan dengan realita yang ada dilapangan yang nota bene merupakan keluarga dari Kepala Sekolah. Alasan segel hanya merupakan isu yang telah dibuat oleh para guru yang sudah bekerja sama dengan oknum lainnya. Karena saat dipantau tim Mercusuar kondisi sekolah berjalan dengan aman dan tertib selama adanya kepala sekolah.
Dikatakannya, Disdikbud akan memberikan sanksi kepada sejumlah guru SDN 4 Dolo jika terbukti selalu terlambat dan jarangan masuk sekolah hingga tidak melaksanakan tugasnya sebagai guru dengan baik.
Lanjut Kaimudin, keenam oknum berdalih tidak masuk sekolah beberapa hari lalu karena hubungan tidak harmonis dengan Kepala SDN 4 Dolo, Asma. Alasan tidak masuk sekolah itu bentuk protes terhadap Kepala SDN 4 Dolo. “Mereka meminta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sigi mengganti Kepala SDN 4 Dolo yang sekarang. Jika tidak, mereka mengancam tidak akan melaksanakan tugasnya. Untuk itu, saat ini kami masih melakukan penyelidikan terhadap masalah ini, jika benar jauh-jauh hari sebelumnya keenam guru ini memang selalu terlambat dan sering tidak melaksanakan tugasnya, maka mereka akan disanksi minimal adanya mutasi,” tandas Kaimudin.
Terpisah, Kepala SDN 4 Dolo Asma mengaku tidak mengetahui penyebab hubungannya bersama keenam guru tersebut kurang harmonis.
“Tiba-tiba saya mendapat panggilan dari dinas, saya diberitahu bahwa ada enam orang guru yang menghadap dan meminta agar saya diganti sebagai kepala sekolah SDN 4 Dolo,” katanya.
“Sejak tanggal sembilan mereka memang tidak masuk selama tiga hari. Ternyata mereka melaksanakan rapat tanpa sepengetahuan saya. Hasil rapat tersebut, mereka menuntut agar saya bersedia diganti sebagai Kepala SDN 4 Dolo,” sambungnya.
Diungkapkan Asma, jauh-jauh sebelumnya keenam guru tersebut sering datang terlambat tanpa alasan yang jelas. “Selama mereka datang terlambat saya juga tidak pernah memarahi mereka. Akhir-akhir ini saya juga bingung karena mereka berenam tidak pernah mau bicara dengan saya, sehingga saya pun tidak mengetahui apa yang menjadi kesalahan saya kepada mereka,” ujar Asma. UTM