Enam OPD Terkotor Terima Alat Kebersihan

BUPATI Sigi Moh Irwan Lapatta saat menyerahkan seperangkat alat kebersihan kepada Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Sigi Sutopo Sapto Condro sebagai salah satu Organisasi Perangkat Daerah terkotor pada lomba kebersihan HUT Kabupaten Sigi ke 10 di lapangan sepakbola Desa Berdikari Kecamatan Palolo, Kamis (28/6/2018). FOTO: SANAJI/MS

SIGI, MERCUSUAR – Enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi menerima hadiah seperangkat alat kebersihan sebagai OPD terkotor pada lomba kebersihan dalam rangka HUT Kabupaten Sigi ke- 10.

Keenam OPD tersebut, yakni Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D), Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretariat DPRD Sigi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Tanaman Pangan Hortikultura  dan Perkebunan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sigi Moh Afit Lamakarate selaku panitia lomba kebersihan HUT Sigi ke 10, Kamis (28/6/2018).

Adapun OPD yang menjadi juara dalam lomba kebersihan itu, lanjut Afit, juara I Dinas Kesehatan, Juara II Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3D), serta juara III Inspektorat. Sementara juara harapan I Dinas Pariwisata, harapan II Dinas Koperasi dan UMKM dan harapan III Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP). RSUD Tora Belo Kabupaten Sigi menjadi juara favorit.

“Lomba kebersihan yang dinilai kebersihan di dalam maupun di luar kantor. Bagaimana kantor atau dinas mempraktekkan mengelola sampahnya, apakah punya tempat sampah, apakah sampahnya dibuang ditempat sampah,” jelasnya.

Dikatakan Afit, ada beberapa kasus OPD memiliki tempat sampah, namun sampahnya bukan dibuang di tempat sampah tapi di luar. “Proses-proses penyadaran yang perlu dinilai, apakah setiap OPD benar-benar melakukan kebersihan,” tuturnya.

Mengenai ruang terbuka hijau, lanjutnya, bagaimana OPD menata taman dan pohon, kemudian drainase, kamar mandi dan pembuangannya, termasuk instalasi pengolahan pembuangan limbahnya ada atau tidak. “Penilaian lomba tidak membeda-bedakan baik kantor sendiri maupun ngontrak,  namun dari hasil penilaian ada kantornya masih ngontrak dapat juara. Bukan berarti kantor ngontrak harus kotor,” terang Afit.

Ditambahkan Afit, ada bangunan tua tapi kondisinya bersih, seperti DPM-PTSP. “Bukan berarti OPD yang bangunan kantornya tua terus dibiarkan saja kotor dan tidak dirawat,” tutupnya. AJI

Pos terkait