Gubernur Apresiasi KNPI Sigi

FOTO KKR

SIGI, MERCUSUAR – Gubernur Provinsi Sulteng Longki Djanggola mengapresiasi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sigi yang telah melaksanakan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda Kristen Kabupaten Sigi.

Hal tesebut disampaikan Gubernur Sulteng melalui Kepala Dinas Pariwisata Sulteng I Nyoman Sriadijaya saat kegiatan KKR Pemuda Kristen Kabupaten Sigi di Pusdiklat GPID Jono Oge, Kecamatan Sigi Biromaru, Jumat (24/8/2018) malam.

Menurutnya, kegiatan KKR dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 73 dimaknai penting untuk merajut tali silaturahmi antara pimpinan dan umat beragama. Hal itu juga sekaligus sebagai sarana meningkatkan religius, agar peserta KKR memiliki kekuatan dan ketahanan spiritual yang tangguh dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, baik itu dilingkungan keluarga maupun dilingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara.

“Salah satu pilar yang menandai keberhasilan pembangunan suatu daerah apabila terpeliharanya kerukunan hidup beragama di dalam masyarakat. Kondisi ini hanya dapat tercapai apabila masing-masing pihak yang berbeda mampu menahan diri, mampu mengesampingkan ego dan fanatisme agamanya,” kata Gubernur.

Wakil Bupati (Wabup) Sigi Paulina mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi  mengucapkan terima kasih atas prakarsa dari Dewan Pengurus Cabang  (DPC) KNPI Kabupaten Sigi untuk menyelenggarakan KKR bersama konferensi Pemuda Kristen.

Kiranya, kata Wabup, melalui kegiatan demikian dapat mempererat tali silaturahmi sekaligus lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat beragama di Kabupaten Sigi.

Sementara itu, Ketua KNPI Kabupaten Sigi Imam Safaat mengatakan organisasi di Sigi tidak akan besar jika tidak ada ‘suntikan’ dan dukungan dari pemerintah.

Pemuda Sigi, katanya, kedepan bisa dan siap menjadi penggerak dalam pembangunan daerah.

Dia berharap, agar pemuda mencintai daerahnya, santun, anti kekerasan dan cinta perdamaian, serta memiliki jiwa wirausaha. “Di Kabupaten Sigi ada beberapa agama besar, yakni Islam dan Kristen, serta agama lainnya. Walaupun berbeda beda namun kita tetap satu, di Islam ada namanya Sigi berzikir sedangkan Kristen ada Sigi beribadah, hal ini dilaksanakan untuk mewujudkan Sigi Religi,” utupnya. AJI

Pos terkait