Puskesmas Kamaipura – Kembangkan Tanaman Jahe

Diah Ratnaningsih

SIGI, MERCUSUAR – Puskesmas Kamaipura, Kecamatan Tanambulava, Sigi mengembangkan tanaman jahe, mengingat jahe dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas. Sebab dengan imunitas bagus dapat melawan COVID-19.

Demikian dikatakan Kepala Puskesmas Kamaipura, dr Diah Ratnaningsih kepada wartawan Mercusuar vai handphone, Jumat (25/9/2020).

Dijelaskannya, sebenarnya program tersebut sudah lama berjalan di wilayah kerja Puskesmas Kamaipura. Program tanaman jahe didukung oleh Pelkesi, hingga dengan program itu setiap rumah warga harus ditanami jahe.

“Bagi anak-anak stunting harus minum jahe, mengingat hasilnya bagus. Apabila badan anak mulai meningkat kemudian dia terserang penyakit seperti batuk dan flu, menurunkan lagi berat badannya,” jelasnya.

Lanjut Diah, anak yang sering mengkonsumsi jahe maka daya tahan tubuhnya meningkat, imunitas tubuh bagus, hingga tidak mudah terserang penyakit.

Olehnya dia berharap untuk peningkatan berat badan di kilogram dapat terwujud, maka anak harus rutin mengonsumsi jahe. .  

Puskesmas Kamaipura. katanya, programkan Kurangi Stunting Tanambulava Jaya Sehat dan Enerjik (Kutanamjahe). Untuk mendukung program tersebut, puskesmas tanam obat keluarga (Toga), serta penanaman jahe akan digelar satu Tanambulava hingga Tanambulava menjadi kecamatan jahe. “Disesuaikan dengan pandemi COVID-19, hasil rembuk stunting, kemudian kami terinspirasi untuk bikin inovasi yaitu ada rumah-rumah kecil yang kami suguhkan di depan rumah yang sesungguhnya. Sebenarnya filosofinya bukan rumah burung tapi rumah sayang atau ‘banua ntovea’,” jelasnya.

Dari situ, sambung Diah, akan dapat pemberian makanan tambahan pertama dari desa, kemudian dari puskesmas. “Kebetulan kami di puskesmas masih menjalankan program sejuta telur untuk Kabupaten Sigi,” ujarnya.

Adalagi bantuan dari Pelkesi berupa pemberian makanan masih berjalan sampai sekarang. Namun akibat pandemi dikurangi kontak secara fisik dengan orang yang ada diluar. “Makanya itu terinspirasi kita bikin rumah ‘Banua Ntovea’. Makanan-makanan itu setiap harinya akan disinggahkan disitu dan stiker. Semuanya di kemas satu kali makan untuk anak dibawa lima tahun. Itu juga diperlakukan sama untuk Bumil (ibu hamil),” tutup Diah. AJI

Pos terkait