SIGI, MERCUSUAR – Pembangunan rumah adat di desa dapat menjadi wadah kesatuan dan kekuatan dalam bidang sosial maupun pembangunan.
Ibadah syukur merupakan suatu hal yang patut dipanjatkan pada Tuhan atas selesainya pembangunan rumah adat di Desa Sopu, Kecamatan Nokilalaki.
Demikian dikatakan Camat Nokilalaki Abram A Jhon aat menhadiri ibadah syukur atas selesainya pembangunan rumah adat di Desa Sopu, Kecamatan Nokilalaki, Kamis (12/7/2018).
Menurutnya, pengucapan syukur mengingatkan manusia sebagai insan ciptaan Tuhan yang harus menghayati dua hal utama. Kedua hal itu, yakni membangun harmoni relasi dengan Tuhan Pencipta (secara vertikal) dan membangun harmoni relasi dengan sesama (secara horizontal).
“Hal ini sebagai wujud kebersamaan dan persaudaraan antara umat beragama di Desa Sopu Kecamatan Nokilalaki,”ujarnya..
Camat berharap kepada seluruh Jemaat untuk saling bekerjasama, menopang, mendukung, serta saling membantu satu sama lainnya dalam kebersamaan mengucapkan syukur kepada Tuhan.
Dia juga berharap agar dua kekuatan besar Muslim dan Kristiani dapat berjalan dengan harmonis.
“Selaku Camat saya akan berusaha untuk menjalankan program religi dengan adil tanpa perbedaan,” katanya.
“Dengan syukuran ini, keberadaan rumah adat akan menjadi tanda bahwa kita adalah orang beradat,” sambung Camat. AJI