PALU, MERCUSUAR – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah, Bartholumeus Tandigala dijadwalkan dilantik menjadi penjabat Bupati Morowali, pagi ini. Ia akan dilantik Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola untuk menggantikan Anwar Hafid yang telah berakhir masa jabatannya.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setdaprov Sulteng, Haris Kariming yang dikonfirmasi tadi malam membenarkan hal itu. Menurutnya, Bartho, panggilan akrab Bartholumeus, akan dilantik oleh gubernur di Gedung Pogombo pukul 10.00 Wita pagi in.
Menurut Haris, dengan berakhirnya masa jabatan Anwar Hafid memimpin Morowali, Gubernur Sulteng mengajukan tiga nama ke Mendagri untuk menjadi penjabat bupati. Ketiga pejabat yang diusulkan adalah Moh Arief Latjuba, Bartholumeus Tandigala, dan Abd Salam Mahtar.
Dari ketiga nama itu, Mendagri memutuskan Bartholumeus untuk menjadi penjabat Bupati Morowali. Penunjukkan itu sesuai dengan SK Mendagri No 131.72-1700 tahun 2018 tentang pengangkatan penjabat Bupati Morowali, Sulawesi Tengah.
“Alasan menjatuhkan pilihan kepada Bartholomeus sepenuhnya menjadi kewenangan Mendagri. Sesuai aturan yang ada, Gubernur Sulteng sudah mengusulkan tiga nama dan semua memenuhi syarat secara aturan. Pada akhirnya sesuai SK yang kami terima Mendagri menunjuk Bartholomeus sebagai penjabat Bupati Morowali,” kata Haris Kariming.
Lebih lanjut ia mengaku, sesuai petunjuk Gubernur pihaknya telah mempersiapkan proses pelantikan setelah diterimanya SK Mendagri.
“Sesuai petunjuk pimpinan, berdasarkan SK Mendagri proses pelantikan akan digelar besok (hari ini) di Gedung Pogombo. Atas nama Mendagri bapak Gubernur Sulteng akan melantik Bartholoneus Tandigala sebagai penjabat Bupati Morowali,” katanya.
Menurutnya, sesuai undang-undang pelantikan harus segera dilaksanakan dengan berakhirnya masa jabatan bupati sebelumnya. Tugasnya akan menjalankan roda pemerintahan dan melaksanakan pemilukada di Morowali hingga terpilih dan dilantiknya pejabat definitif.
Dua Periode
Anwar Hafid menjadi Bupati Morowali selama dua periode berturut-turut. Di akhir masa jabatannya, ia menciptakan banyak program yang pro rakyat.
Misalnya, pendidikan gratis dan kesehatan gratis adalah dua program populer Anwar yang diberikan untuk mensejahterakan masyarakatnya.
“Sejak dilantik menjadi Bupati Morowali, 23 Desember 2007 lalu, hal pertama yang saya tuangkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah adalah pendidikan gratis dan kesehatan gratis,” kata Anwar sekali waktu.
Tidak tanggung-tanggung sejak 2008 pendidikan gratis di Morowali langsung diterapkan hingga ke tingkat SMA. Langkah ini membuat angka putus sekolah di Morowali menurun drastis, sekaligus mengangkat prestasi pendidikan melesat ke urutan ke dua se-Sulawesi Tengah dari sebelumnya di urutan sangat bawah.
Program ini berlanjut hingga ke tingkat universitas. Pada 2013 Anwar memberikan beasiswa kepada mahasiswa tidak mampu dan berprestasi melalui Program Morowali Sarjana.
“Sejak itu, animo para orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke bangku kuliah sangat tinggi. Ini terbukti dari hanya 700 mahasiswa di Kabupaten Morowali tahun 2007, sekarang melebihi angka 4.300,” katanya.
Pemkab juga berkerja sama dengan Universitas Tadulako membuka kampus dua Untad di Morowali yang sangat membantu masyarakat miskin untuk kuliah tanpa harus jauh-jauh meninggalkan kampung halamannya.
Sementara di bidang kesehatan sejak 2007, Anwar sudah menerapkan program kesehatan gratis secara umum. Sejak itu, biaya pengobatan masyarakat Morowali dibayar pemerintah daerah.
Untuk mendukung kesehatan gratis, pemda membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Daerah dengan Perda pengobatan gratis.
Pemkab juga memiliki program Gema Sebumi (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil). Sejak berjalan, kematian ibu hamil dan balita menurun drastis.MAN