BUNGKU, MERCUSUAR – Dua kontingen asal Kabupaten Poso dan Donggala, yang seharusnya dijadwalkan tampil memeriahkan Sombori Tourism Festival, akhirnya tampil di halaman Kantor Bupati Morowali, Jumat (26/11/2021). Penampilan itu atas undangan langsung dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali dan Pemkab Morowali, dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional, yang jatuh pada 25 November 2021.
Kegiatan itu dihadiri Bupati Morowali, yang diwakili Asisten 1 Sekretariat Daerah Kabupaten, Rizal Baduddin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Morowali, Amir, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Donggala, Johan Dwi Ristanto, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Poso, Deiske Bungkundapu.
Dua kontingen yang seyognya tampil di acara Festival Sombori tersebut, harus menelan kekecewaan karena tidak bisa ke Sombori, untuk meramaikan festival tersebut.
Asisten 1 Setdakab Morowali, Rizal Baduddi dalam pernyataannya mengatakan, atas nama Bupati Morowali, pihaknya mengucapkan selamat datang kepada peserta yang sudah bersusah payah jauh-jauh hari, untuk mengunjungi Kabupaten Morowali.
“Tentu ini langkah besar dan menjadi suatu inspirasi melestarikan budaya,” katanya.
Tidak lupa, atas nama Pemkab Morowali, pihaknya meminta maaf sebesar-besarnya kepada dua kontingen tersebut, karena tidak bisa tampil di Sombori.
“Sebagaimana pesta, tidak ada yang sempurna,” ucapnya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Morowali, Amir, akan mengundang kembali dua kontingen untuk memeriahkan Festival Budaya yang akan diselenggarakan pada 6 Desember 2021, masih dalam rangka Ulang Tahun Morowali ke-22 tahun.
“Kami akan undang seluruh 13 kabupaten dan kota untuk memeriahkan acara kami nanti,” tambah Amir.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Donggala, Johan Dwi Ristanto, menyambut baik niat baik Pemkab Morowali. Baginya penampilan itu adalah penghiburan, setelah batal ke Festival Sombori karena terjadi kesalahan teknis panitia penyelenggara, yang mengakibatkan ia beserta tiga kontingen lainnya asal Tojo Una-una, Kota Palu dan Kota Poso batal ke Sombori.
“Saya merasa terhormat karena bisa tampil dengan adik-adik di gedung ini (Halaman Kantor Morowali),” ungkap Johan.
Tadinya, ia memutuskan akan balik ke Donggala, namun atas undangan Kadis Pendidikan. Hari itu kontingen Donggala tetap memberikan pertunjukan yang terbaik.
“Kecewa saya terobati,” ujarnya lagi.
Begitu juga dengan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Poso Deiske Bungkundapu, ia mengaku hanya bisa memetik hikmah dari batalnya mereka tidak bisa berpartisipasi di Festival Sombori.
“Seluruh kontingen yang hadir sebenarnya ingin sekali lihat Sombori. Tapi karena masalah ini. Kita tidak memetik hikmah. Tidak ada kapal dan penginapan,” ujar dia.
Dua kontingen tersebut sempat terlantar berjam-jam di pelabuhan karena tidak tersedianya kapal. Akhirnya dua kontingen lainnya Tojo Una-una dan Poso memutuskan pulang, sementara Donggala dan Poso ditampung di penginapan Bungku. INT