BUNGKU, MERCUSUAR – Saat ini, seluruh wilayah di Kabupaten Morowali mengalami pemadam listrik, dikarenakan defisit daya. Pemadaman tersebut diperkirakan akan kembali normal pada Desember mendatang.
Hal itu diungkapkan Kepala PLN Bungku, Amirul Huda, Sabtu (13/11/2021). Dijelaskannya, saat ini mesin yang diambil dari Lambuya, Kendari, Sulawesi Tenggara, sudah datang ke Morowali dan sudah beroperasi di PLTD Bahoruru.
Selama ini, dari total sembilan unit mesin yang dimiliki Perusahaan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bungku, total daya mampu mencapai 10.550 kilowatt. Sementara, beban puncak 13.700 kilowatt. Dengan begitu, Morowali mengalami defisit daya sebesar 3.250 kilowatt.
Namun, sejauh ini pihaknya telah menyelesaikan gangguan mesin pada unit enam dan gangguan generator unit tiga dan empat, juga melakukan relokasi unit dari PLTD Lambuya. Sehingga, sejauh ini total sisa daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah pemadaman, sebesar 1.600 kilowatt.
“Kalau mau normal, nanti bulan Desember. Soalnya dua unit, kita cabut generatornya lalu kita kirim ke Palu. Paling cepat 50 hari atau 30 harilah, karena sifatnya urgensi,” jelasnya lagi.
Selain itu, pihaknya sedang dalam proses menunggu kedatangan unit mesin dari Kotamobagu, Sulawesi Utara. PLTD Bahoruru sudah menyiapkan kedatangan mesin itu, dengan membuka lahan di belakang PLTD tersebut, sebagai penempatan mesin dari Kotamobagu.
“Prosesnya paling cepat dua bulan bisa bergabung dengan alat di sini. Jadi nantinya total mesin yang beroperasi 15 mesin. Dengan begitu kebutuhan daya pembangkit kita sudah terpenuhi, terutama memenuhi beban puncak pelanggan,” katanya lagi.
Dalam kesempatan itu, Amirul sekaligus menjawab pertanyaan-pertanyaan masyarakat soal PLN Bungku, yang kabarnya ikut menyuplai daya ke perusahaan. Hal itu diyakini menjadi salah satu penyebab defisit daya di Morowali.
“Memang kami menyuplai listrik tegangan menengah ke perusahaan pemecah batu. Kesepakatan kerjasama dilakukan di Palu bukan Bungku. Bungku hanya menyuplai daya,” ungkap dia.
Namun, ketika terjadi pemadaman listrik, perusahaan juga akan mengalami hal yang sama. Tidak ada pengecualian. Diungkapkan Amirul, karena pemadaman listrik, perusahaan juga ikut terdampak dan saat ini telah menyediakan mesin gensetnya sendiri.
Berkaitan persoalan listrik di Morowali, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah (pemda) dalam hal ini Bupati Morowali, Taslim, untuk membicarakan soal krisis listrik yang dihadapi Kabupaten Morowali.
“Beliau (bupati) sangat merespon. Ia mendukung untuk percepatan penambahan mesin lagi dengan menggunakan anggaran pemda tahun 2022,” ujar Amirul.
Dari hasil pembicaraan itu, ke depan, PLN Bungku akan mengirim sejumlah mesin ke pulau-pulau di Kabupaten Morowali. Wilayah kepulauan yang akan dikirimi mesin listrik itu yakni Pulau Paku. Kabarnya, di wilayah tersebut belum terdapat aliran listrik.
“Sebenarnya mesin-mesin itu dianggarkan pemda untuk Kota Bungku, tetapi kami sudah bikin kontrak sendiri. Sehingga anggaran mesin untuk PLN dialihkan ke Pulau Paku,” tutup Amirul. INT