MOROWALI, MERCUSUAR – Realisasi investasi di Kabupaten Morowali pada tahun 2023 disebut mencapai Rp91,78 triliun, dari target yang ditetapkan yakni sebesar Rp98,18 triliun.
Data tersebut disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Morowali, Gafarudin G. Mursad kepada Command Center DPMPTSP Morowali, baru-baru ini.
Gafarudin mengatakan, meski belum mencapai target yang ditetapkan, namun dari capaian realisasi investasi saat ini mencerminkan kuatnya minat investor terhadap potensi industri di Wilayah Kabupaten Morowali, terutama di sektor hilirisasi nikel.
Dia menuturkan, realisasi investasi sebesar Rp91,78 triliun pada tahun 2023 menunjukkan sekitar 93,5 persen dari target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2022 yang sebesar Rp 96,60 triliun, maka terdapat sedikit penurunan di tahun 2023.
“Faktor ekonomi global dan dinamika pasar nikel internasional, menjadi beberapa alasan tidak tercapainya target tersebut. Namun, kami tetap optimis, karena investasi di Morowali terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat meskipun ada tantangan eksternal. Kami berupaya untuk menjaga iklim investasi tetap kondusif,” ujar Gafarudin.
Menatap tahun 2024, Gafarudin mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali menetapkan target investasi sebesar Rp115,55 triliun. Target itu, kata Gafarudin, mencerminkan ambisi Pemkab untuk lebih memperkuat posisi Morowali sebagai pusat industri hilirisasi nikel di Indonesia.
Ia mengungkapkan, realisasi investasi pada triwulan I tahun 2024 telah tercatat mencapai Rp19,57 triliun atau sekitar 16,9 persen dari target tahunan.
“Ini menunjukkan realisasi awal berada pada jalur yang baik, meskipun masih memerlukan akselerasi pada triwulan-triwulan berikutnya,” kata Gafarudin.
Ia menyampaikan, untuk menempuh capaian target pada tahun 2024, DPMPTSP Morowali terlah menyusun sejumlah langkah strategis. Di antaranya peningkatan pelayanan perizinan investasi melalui sistem digital, yang mempermudah dan mempercepat proses izin usaha.
Kemudian pengembangan infrastruktur pendukung seperti bandara, jalan, dan energi untuk memastikan kelancaran operasi Industri di Morowali. Selanjutnya, berkolaborasi dengan investor asing maupun domestik yang fokus pada pengembangan hilirisasi nikel, serta upaya promosi intensif untuk menarik investasi baru.
“Kami yakin dengan sinergi antara pemerintah daerah, pusat, dan sektor swasta, target Rp115,55 triliun untuk tahun 2024 bisa dicapai,” imbuh Gafarudin.
“Realisasi investasi yang kuat di Morowali menunjukkan bahwa kawasan ini tetap menjadi magnet bagi para investor, khususnya di sektor pengolahan nikel dan mineral. Dengan target yang lebih tinggi pada tahun 2024, DPMPTSP Morowali optimis dapat terus menarik investasi, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah,” tandasnya. */IEA