PARMOUT, MERCUSUAR- Langkahnya Bahan Bakar Minyak(BBM) di wilayah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) membuat resah masyarakat Parmout.
Melihat persoalan itu, para anggota DPRD Parmout, Selasa (17/4/2018) mengundang pihak stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kampal dan SPBU Bombolowo untuk mendengarkan keterangan terkait langkahnya BBM.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruangan kerja Wakil Ketua DPRD Parmout, Taufik Borman, hearing dihadiri sejumlah anggota DPRD Parmout dari lintas komisi. Pengawas SPBU, Kampal Aswad mengaku salah satu yang menyebabkan langkahnya BBM di Parigi adakah kuota BBM yang didistribusikan dari pertamina Makassar sudah berkurang.
Dimana yang tadinya untuk Parmout mendapat 16 ton bensin dan 16 ton solar, kini dikurangi masing-masing 8 ton. Selain itu juga terkait kendala jalan yang masih menggunakan buka-tutup di poros Kebub Kopi.
“Sebenarnya kalau jalanya normal tidak akan ada kekosongan, karena distribusinya lancar,” jelasnya.
Kabag Perekonomian Pemkab Parmout, Abd Aziz, menjelaskan dengan langkahnya BBM di sejumlah SPBU, akan menjadi evaluasi pihaknya dengan melakukan koordinasi dengan pihak pertamina untuk meminta agar kuota BBM dinaikan kembali.
Pihak SPBU juga diminta agar masyarakat atau pedagang yang datang membawa jerigen dibatasi, namun untuk nelayan dan petani tetap diprioritaskan. TIA