PARMOUT, MERCUSUAR – Pemberian vaksin Covid-19 di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) akan dilakukan pada bulan Februari mendatang. Hal tersebut berdasarkan surat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait jadwal vaksin Covid-19 di Parmout untuk tahap pertama.
Demikian diungkapkan Juru Bicara Tim Kerja Gugus Covid-19 Kabupaten Parmout, Irwan kepada Media ini, Rabu (13/1/2021).
“Namun untuk pengaturan jadwal pemberian vaksin akan diatur oleh Dinas Kesehatan Parigi Moutong,” tuturnya.
Dijelaskan Irwan, pemberian vaksin Covid-19 tersebut akan dimulai dari seluruh pejabat Pemkab Parmout yang memenuhi persyaratan untuk divaksin. Setelah itu, baru akan diikuti oleh petugas kesehatan dan masyarakat Parmout.
Untuk Kabupaten Parmout, lanjut Irwan, tahap pertama mendapatkan jatah vaksin Covid-19 untuk 2.500 orang, dan diberikan waktu hingga bulan April.
SEKKAB SIAP
Bahkan, katanya, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Parmout, Zulfinasran bersedia melakukan vaksin Covid-19 lebih awal.
“Pak Sekkab bersedia menjadi orang pertama yang akan divaksin di Kabupaten Parmout. Setelah itu vaksin akan diberikan kepada tenaga kesehatan,” katanya.
Terpisah, Sekkab Parmout, Zulfinasran mengaku bersedia menjadi orang pertama di Parmout yang akan divaksin Covid-19.
“Saya siap untuk divaksin Covid-19 di Kabupaten Parigi Moutong,” akunya pada Media ini.
Bahkan, pihaknya sudah meminta pada Tim Gugus Covid-19 jika memungkinkan setelah 14 hari setelah mendapatkan vaksin dan aman, baru vaksin disuntikan kepada tenaga kesehatan di Parmout. “Kita harus dukung dan percaya kepada kebijakan pemerintah dalam penaganan Covid-19. Olehnya itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat Parmout agar bersedia menerima pelaksanaan vaksinasi dan tetap menjalankan protokol kesehatan,” imbau Sekkab.
“Mari kita berdoa semoga vaksinasi Covid-19 dapat menyudahi pandemi yang sudah hampir satu tahun terjadi,” tutupnya.
101 KAMAR TAMBAHAN KARANTINA
Pemerintah Kabupaten (Pemnkab) Parmout telah menyediakan sebanyak 101 kamar karantina tambahan khusus Covid-19 di Rumah Sakit Umum 9RSU) Anuntaloko Parigi jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus positif. “Kamar digunakan yakni kelas VIP dan sudah disekat-sekat oleh pihak RSU Anuntaloko yang dikhususkan bagi pasien terpapar virus corona,” kata Irwan.
Dijelaskannya, saat ini gedung pendidikan dan pelatihan (Diklat) milik Pemkab Parmout itu dimanfaatkan sebagai ruang karantina pasien Covid-19 sejak 2020 dengan kapasitas kurang lebih 12 kamar.
Mengingat, semakin hari semakin melonjak kasus baru Covid-19 di Sulteng, maka Pemkab Parmout mengambil langkah antisipasi dengan menambah kapasitas kamar di RSU pemerintah agar dapat menampung pasien dengan gejala sedang hingga kritis.
Selain itu, fasilitas setiap kamar juga telah disesuaikan dengan standar pelayanan Covid-19. “Rata-rata warga yang meninggal akibat dampak virus corona adalah mereka yang sudah kategori kritis atau ada penyakit penyerta, jumlah pasien meninggal kurang lebih enam orang sejauh ini,” ujar Irwan.
Dikemukakannya, pada penanganan Covid-19 ada tingkatan gejala, yakni OTG, gejala ringan, sedang serta kritis. Perawatan oleh tim medis adalah mereka yang mengalami gejala sedang maupun kritis, baik di fasilitas kesehatan milik Pemkab Parmout maupun rumah sakit di Palu. “Melihat lonjakan kasus ini, tentunya dari segi pelayanan ruang karantina sudah harus lebih ditingkatkan, termasuk fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta,” tuturnya. TIA/ANT