DONGGALA, MERCUSUAR – Penyerahan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tenun Donggaladari Gubernur Sulawesi Tengah kepada Bupati Donggala, menjadi bagian dari serangkaian pembukaan Festival Tenun Donggala (FTD) yang berlangsung di Donggala, Kamis (11/8/2022).
Gubernur Sulteng dalam sambutannya yang diwakili Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulteng, Awaluddin, mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) se Sulawesi Tengah dan satuan pendidikan, agar menggunakan kain tenun Donggala dalam berbagai kegiatan besar.
“Saya berharap, pemda memberikan pengetahuan terhadap warisan tenun Donggala, agar bisa dilestarikan kepada generasi mendatang,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan agar seluruh pihak terkait, tidak bosan untuk selalu melakukan promosi di berbagai kegiatan budaya maupun pariwisata, dalam rangka memperkenalkan Tenun Donggala sebagai ciri khas Kabupaten Donggala dan Sulteng, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) provinsi, kabupaten, dan kota.
Selain itu dijelaskannya, Pemprov Sulteng juga akan mengusulkan ke UNESCO untuk menjadikan Tenun Donggala menjadi warisan dunia.
Sambutan lain juga disampaikan Bupati Donggala, Kasman Lassa, yang menjelaskan tentang sejarah Kabupaten Donggala, beserta sejumlah informasi yang terkait dengan kebudayaan di kabupaten tertua di Sulteng ini.
Lebih khusus bupati menceritakan tentang keberadaan Tenun Donggala, yang sudah ada sejak zaman kerajaan hingga saat ini, yang masih bisa dilestarikan.
Sebelumnya Sekdakab Donggala, Rustam Efendi menjelaskan, FTD merupakan bagian dari perayaan HUT ke-70 Kabupaten Donggala, yang jatuh pada 12 Agustus 2022.
Sekdakab menyampaikan tentang Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, yang akan dijadikan Desa Tenun, dengan tujuan agar kelestariannya dapat selalu terjaga.
Dalam rangka memeriahkan FTD, serangkaian kegiatan yang dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan, dijelaskan oleh Sekdakab, antara lain diskusi dan pertunjukan tarian massal oleh pelajar SMPN 1 Banawa yang tampil di arena FTD, walaupun dalam sinaran matahari yang panas terik.
Juga dilaksanakan pameran tenun yang memperlihatakan proses pembuatan Sarung Donggala, dari mulai tahapan persiapan sampai menjadi sarung yang utuh.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dewan Pakar Badan Musyawarah Adat Sulteng, Dirjen Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya Kementerian Pendidikan, Kadis Dikbud Sulteng dan Donggala, serta sejumlah pejabat Forkopimda Sulteng dan Donggala. HID