TOJO UNAUNA, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tojo Unauna (Touna) bersama Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Manado, menggelar pelatihan skema aplikasi perkantoran program Digital Talent Scholarship (DTS) kepada guru dan tenaga kependidikan, di SMPN 3 Ampana Kota, Kamis (19/9/2024).
Dalam sambutannya, Kepala BPSDMP Kominfo Manado yang diwakili Ratna Widyastuti menyampaikan, sangat mengapresiasi Pemkab Touna yang telah mempasilitasi sehingga program DTS bisa terlaksana dengan baik.
BPSDMP Kominfo Manado adalah unit pelaksana teknis dari badan pengembangan SDM Kementerian Kominfo, dengan tupoksi melaksanakan pengembangan SDM bidang teknologi informatika dan digital, di wilayah kerja Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.
Ratna mengatakan, program tersebut merupakan salah satu dari lima arahan Presiden RI, Joko Widodo, pada rapat terbatas mengenai perencanaan transformasi digital pada tanggal 23 Agustus 2020 lalu, yaitu persiapan SDM talenta digital.
“Hal ini selaras dengan Bank Dunia yang menyebutkan bahwa Indonesia tengah mengalami digital talenta gap, atau kesenjangan talenta digital,” ujarnya.
Olehnya itu, lanjutnya, Indonesia membutuhkan sekira 9 juta talenta digital dalam 15 tahun, atau rata-rata sebanyak 600.000 talenta per tahun.
Dalam rangka percepatan informasi digital di Indonesia, menurut Ratna, perlu mempersiapkan talenta digital sebagai wujud dukungan terhadap cita-cita Indonesia Emas 2045, sebagai negara dengan perekonomian peringkat 5—7 terbesar di dunia.
“Maka diperlukan penguatan daya saing nasional melalui penguasaan teknologi digital,” imbuhnya.
Kementerian Kominfo sebagai leading sector bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai program DTS sebagai pengembangan SDM unggulan.
“DTS adalah program pelatihan kompetensi yang telah diberikan kepada talenta digital sejak tahun 2018,” kata Ratna.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing produktifitas profesionalisme SDM Bidang teknologi informasi dan komunikasi, bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang komunikasi dan informatika.
“Ada delapan akademi di DTS, yakni Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate (VSGA), Profesional Academy (ProA), Digital Enterprenuership Academy (DEA), Government Transformation Academy (GTA), Digital Leadership Academy (DLA), Talent Scouting Academy (TSA) dan Thematik Academy (TA),” terangnya.
Ratna juga menuturkan, di era globalisasi saat ini, guru dituntut untuk dapat menggunakan TIK dalam proses belajar mengajar. Karena TIK memiliki peranan yang besar dalam dunia pendidikan, mulai dari aspek, sistem pendidikan, media pembelajaran, fasilitas, sumber informasi belajar, dan infrastruktur pembelajaran.
“Adapun skala nasional TIK sangat berpengaruh terhadap kemerataan pendidikan di berbagai daerah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” tandas Ratna. */PAR