HUT PGRI, Bupati Morowali Dialog Dengan Guru

PGRI-2aea81e2

BUNGKU, MERCUSUAR – Puncak peringatan HUT PGRI di Kabupaten Morowali, ditandai dengan pelaksanaan upacara, Senin (29/11/2021) di alun-alun rumah jabatan Bupati Morowali. Upacara dipimpin langsung Bupati Morowali, Taslim, didampingi Wakil Bupati Morowali, Najamudin, Wakil Ketua II DPRD Morowali, Asgar Ali, Ketua Komisi II DPRD Morowali, Hj Iriane Ilyas, perwakilan Kodim 1311/Morowali, perwakilan Polres Morowali, perwakilan Kejaksaan Negeri Morowali, para Kepala Sekolah, serta ribuan guru se-Kabupaten Morowali.

Usai pelaksanaan upacara, dilakukan dialog interaktif antara para guru ASN maupun honorer dengan Bupati Morowali, yang secara langsung menyampaikan pertanyaan maupun keluhan. Salah satu pertanyaan adalah mengenai adanya aturan baru, yang akan menghilangkan Komite Sekolah, sementara sumber gaji para honorer dan guru kontrak berasal dari iuran komite, untuk Sekolah Menengah Atas/ sederajat.

Pertanyaan lain adalah mengenai keluhan salah satu peserta seleksi P3K guru honorer, di mana pada tahap pertama dinyatakan lulus, namun dalam pengumuman kedua, namanya tidak lulus tanpa alasan yang jelas. Terkait permasalahan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Morowali, Amir Aminudin menyampaikan kepada peserta P3K tersebut, untuk langsung menggunakan akun pribadi dan melayangkan protes ke pihak pusat, sehingga sanggahan itu bisa diterima dan didengar oleh pihak Kementerian.

“Nanti langsung pakai akun pribadi kirim sanggahan ke pusat, data-data tersebut sifatnya sangat rahasia,” jelsnya.

Sementara, Bupati Morowali, Taslim menjelaskan, terkait honor para guru honorer dan kontrak, pemerintah daerah telah berupaya mengusulkan anggaran kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, agar insentif para guru honorer maupun kontrak bisa dialokasikan.

“Meskipun untuk tingkat SMA/sederajat bukan lagi tanggung jawab kabupaten, akan tetapi kami dari pemerintah daerah telah melakukan upaya mengusulkan alokasi anggaran kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, untuk penambahan insentif para guru honorer maupun kontrak,” ungkapnya.

Taslim juga berharap agar pihak sekolah tetap menjaga protokol kesehatan, setelah pembukaan sekolah tatap muka, meskipun angka COVID-19 di Kabupaten Morowali berada di angka nol.

“Setelah masa pandemi ini, saya berharap adanya kekompakan dari semua leading sektor, terutama di bidang pendidikan sehingga pengembangan sumber daya manusia bisa lebih terangkat, kita mengevaluasi diri demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Morowali, dan meskipun angka COVID di Morowali berada di angka nol, kita harus tetap waspada, jangan sampai lengah,” tandasnya. BBG

Pos terkait