PALU, MERCUSUAR – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Sulteng telah membentuk tim pengawas, yang bertugas melakukan pengawasan terhadap hewan kurban pada Iduladha 1443 H/2022 M.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) Disbunnak Sulteng, Dandy Alfita, saat dihubungi belum lama ini, mengatakan, tim tersebut berjumlah 60 orang yang terdiri dari petugas teknis seperti dokter hewan medik veteriner, para sarjana peternakan, serta staf kesehatan hewan dan seksi kesmavet.
“Jadi dua bidang yakni bidang kesehatan hewan dan UPT Veteriner, ditambah lagi dari Kota Palu ada juga penyuluh-penyuluhnya. Jadi kita memperbanyak pasukan, supaya jangkauan titik-titik bisa didata dan dibantu pengawasannya,” sebut Dandy.
Tim tersebut, lanjutnya, juga telah diberi pembekalan pengetahuan berkaitan dengan pengawasan hewan kurban, sehingga dapat memastikan hewan yang disembelih masyarakat pada Iduladha nantinya memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
“Kami sudah memberikan pembekalan untuk petugas-petugasnya. Misalnya untuk melihat kondisi ternak pada saat sebelum dan setelah disembelih. Untuk memastikan daging yang dibagikan layak untuk dikonsumsi. Jika ada organ yang diperiksa ternyata bermasalah, maka harus segera dipisahkan agar tidak ikut disebarkan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dandy juga menegaskan, untuk Iduladha tahun ini stok hewan ternak untuk kurban di wilayah Sulteng mencukupi kebutuhan, dan tidak perlu penambahan stok dari luar daerah.
Data dari Bidang Keswan Kesmavet Disbunnak Sulteng menyebutkan, potensi ketersediaan hewan kurban di Sulteng tahun ini masing-masing sapi 6.758 ekor, kambing 1.789 ekor, dan domba 108 ekor. Sedangkan kebutuhan hewan kurban menurut Disbunnak Sulteng yakni sapi 6.437 ekor, kambing 1.704 ekor, dan domba 103 ekor. IEA