PALU, MERCUSUAR – Periode puncak ibadah haji telah usai, ditandai dengan selesainya fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Untuk menutup pelaksanaan ibadah haji, jemaah akan melaksanakan tawaf wada sebagai simbol berpamitan dengan Ka’bah.
Jemaah haji asal Indonesia secara bertahap akan dipulangkan dimulai jemaah haji gelombang pertama, pada 21 Juni 2024. Sementara jemaah haji asal Provinsi Sulteng tergabung dalam gelombang kedua, dijadwalkan tiba di Palu dimulai dari kelompok terbang (kloter) 8 Debarkasi Balikpapan (BPN-08) pada 5 Juli 2024, dan diakhiri kloter BPN-14 pada 14 Juli 2024.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha menyampaikan pihaknya sedang melakukan persiapan untuk pemulangan jemaah haji. Skenario pemulangan jemaah haji telah dirapatkan Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI bersama seluruh Kakanwil se-Indonesia, melalui pertemuan virtual pada Jumat (21/6/2024).
“Hasil rapat bersama Dirjen PHU, skenario pemulangan jemaah haji yang akan dimulai pada tanggal 24 Juni 2024, untuk Kloter Sulteng dari BPN-8 dijadwalkan akan tiba di tanah air tanggal 4 Juli 2024, dan akan tiba di Palu tanggal 5 Juli 2024 sekira pukul 14.30 WITA. Sedangkan Pemulangan terakhir BPN-14 akan tiba di Palu pada 14 Juli 2024 Pukul 14.30 WITA,” kata Ulyas, melalui keterangan tertulis, Jumat (21/6/2024).
DIAPRESIASI WAKIL KETUA MPR RI
Wakil Ketua MPR RI, Yandri Susanto dalam sebuah tayangan di laman instagram Kemenag (20/6/2024), mengapresiasi pelaksanaan haji tahun 2024, yang dinilainya lebih berhasil dibanding tahun sebelumnya. Ia mengatakan telah memantau sejak awal hingga pasca Armuzna.
Yandri juga berterima kasih kepada semua pihak, yaitu Kementerian Agama, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, para petugas haji, dan jemaah haji atas kerja sama yang menurutnya sangat baik.
“Kelemahan mari diperbaiki di masa mendatang,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kakanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha menyebutnya sebagai pengakuan objektif.
“Kita Apresiasi pernyataan tersebut, berkat kerja keras dan arahan Menteri Agama, Gus Yaqut Kholil Qoumas yang sangat luar biasa, kami diajak untuk serius dan fokus dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah haji,” kata Ulyas.
Ia menyebutkan, fokus pada pelayanan terbaik merupakan sebuah amalan dan tanggung jawab sebagai seorang abdi negara.
“Sebab ini adalah lahan amal kita, di samping sebagai wujud tanggung jawab sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Mengurus haji ini adalah multiefek, kita dapat dunia dan akhirat,” tandas Ulyas. */IEA