PALU, MERCUSUAR – Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun, membahas pola pembinaan bagi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) di LPKA Kelas II Palu, saat menjadi narasumber pada Dialog Interaktif pada program Pro 1 Radio Republik Indonesia (RRI) Palu, Rabu (23/11/2022).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palu tersebut, menghadirkan tiga tokoh sebagai narasumber, yaitu Kepala LPKA Kelas II Palu, Revanda Bangun, Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia, Mohamad Rohanudin, serta Psikolog Klinis Remaja, Mohammad Basir.
Kegiatan ini dilaksanakan di ruangan Aula Blok Hunian LPKA Palu, serta disiarkan langsung melalui kanal Youtube RRI Palu serta siaran Radio pada frekuensi 90,8 FM.
Bertajuk ‘Anak dalam Jerat Hukum’, Revanda pun membeberkan berbagai hal terkait pembinaan yang diberikan kepada seluruh anak binaannya, dari bidang keagamaan, keterampilan kewirausahaan, pendidikan formal dan nonformal, kepramukaan, kesehatan, hingga beberapa program pembinaan lainnya.
“Anak-anak di sini sangat kami dorong untuk hidup disiplin, sejak pagi hingga malam mereka semua telah terjadwal untuk mengikuti segala program pembinaan. Hal ini sangat berdampak baik bagi sikap dan perilaku mereka saat ini,” jelas Revanda.
Ia menjelaskan, suksesnya program pembinaan yang diberikan tersebut, sangatlah berkaitan erat dengan peran dan dukungan dari berbagai pihak terkait, baik unsur pemerintah hingga organisasi kemasyarakatan.
“Suksesnya pembinaan kepada mereka semua, adalah bentuk dari suksesnya sinergitas kita semua yang tiada hentinya memberikan dukungan dan perhatian kepada anak-anak ini. Merekalah yang akan melanjutkan perjuangan kita, kita harus siapkan dengan baik hal itu,” ujarnya.
Sementara itu, pertama kali memasuki lingkungan LPKA Kelas II Palu, Psikolog Klinis Remaja, Mohammad Basir mengaku merasa sangat senang atas suasana nyaman yang tercipta di LPKA Kelas II Palu. Ia juga menerangkan, hal tersebut dapat menunjang dari keberhasilan pembinaan kepada setiap anak.
“Pertama kali masuk di sini, saya sangat merasa senang dan nyaman, dari hal ini sangat berdampak baik kesehatan mental serta bagi keberhasilan pembinaan kepada anak-anak kita. Semoga hal baik ini dapat lebih ditingkatkan,” terangnya.
Senada, Rohanudin juga mengaku sangat terkesan dengan pola pembinaan kepada seluruh anak hingga pada sarana prasarana di LPKA Kelas II Palu.
“Saya sangat terkesan dengan pola pembinaan dan sarana di sini yang sangat baik, yang membuat anak-anak di sini tidak merasa dihukum dan mereka dapat bertumbuh dengan baik. Saya harap mereka dapat belajar dengan baik, jadilah anak bangsa yang penuh dengan prestasi,” kata Rohanudin.
Pada kesempatan tersebut, anak binaan pun juga turut mengutarakan berbagai keinginan dan harapannya kepada para narasumber, yang hampir semuanya berharap, agar ketika keluar dari LPKA Kelas II Palu dapat diterima dengan baik di tengah-tengah masyarakat, serta bertekad untuk berubah guna membanggakan kedua orang tuanya.
“Kami di sini bertekad untuk berubah menjadi lebih baik. Kami sangat rindu kepada orang tua kami, kami juga ingin masyarakat di luar sana dapat menerima keberadaan kami tanpa melihat latar belakang kami. Semoga dengan suara ini, pemerintah dan masyarakat di luar sana dapat mendengarnya, tidak ada sedikit pun niat kami untuk berbuat jahat, kami ingin menjadi lebih baik,” tutup salah seorang anak binaan LPKA Palu. */JEF