DONGGALA, MERCUSUAR – Kabupaten Donggala kini memiliki Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB), yang ditandai dengan peresmian di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Kamis (15/9/2022).
Terbentuknya Pusdalops PB tersebut, merupakan kerja sama antara BPBD Kabupaten Donggala bersama Solidar Suisse dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang telah 4 tahun melaksanakan program penanggulangan bencana di Kabupaten Donggala.
Bupati Donggala, Dr. H. Kasman Lassa menyampaikan terima kasih atas dukungan lembaga MDMC dan Solidar Suisse, yang telah menjalankan program penanggulangan bencana di Donggala.
“Serta apresiasi juga, atas keberhasilan capaian kerja dan kreasi Kepala BPBD Donggala,” kata Kasman.
Kepala BPBD Kabupaten Donggala, Akris Abdul Fattah menyampaikan dukungan yang diberikan oleh MDMC bersama Solidar Suisse telah memberikan peningkatan kapasitas di BPBD Kabupaten Donggala.
Di antaranya pembuatan dokumen kajian risiko bencana kabupaten, serta yang akan menyusul adalah dokumen rencana kontijensi kabupaten, selanjutnya telah melakukan pelatihan staf Pusdalops dan pengembangan peralatan, lalu pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Donggala.
“Demikian juga membantu banyak hal di 21 desa di 3 kecamatan, seperti pembentukan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB), memberikan peningkatan kapasitas KMPB, melakukan kegiatan mitigasi struktural seperti pembuatan bronjong, drainase, dan normalisasi sungai. Serta mitigasi nonstruktural seperti penanaman bakau, bambu, rumput vertiver, dan pohon keben,” urai Akris.
Desk Officer Solidar Suisse, Lukas Frohofer yang hadir langsung pada kesempatan itu, menyampaikan pihaknya telah bekerja sama dengan MDMC selama 4 tahun di Donggala, sejak respons bencana 28 September 2018 lalu, hingga membangun kesiapsiagaan serta mitigasi. Turut hadir bersama Lukas, Direktur Solidar Suisse, Felix didampingi Vera.
“Terima kasih atas kerja sama dari BPBD dan KMPB di 21 desa, dan kolaborasinya berjalan dengan baik sehingga programnya berjalan lancar,” kata Lukas, yang diterjemahkan oleh Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Dr. Rahmawati Husein.
Menurut Lukas, peresmian Pusdalops menjadi titik yang bagus, agar Kabupaten Donggala bisa siap dalam mengahadapi dan menanggulangi bencana. Ia berharap, kerja sama yang sudah terjalin dengan baik antara BPBD, kecamatan, desa dan KMPB, maupun dengan forum PRB dapat berlanjut.
“Walaupun nanti programnya berakhir, dukungan dari stakeholder bisa menguatkan dan meningkatkan ketangguhan masyarakat Donggala,” pungkasnya.
Saat ini, Solidar Suisse bersama MDMC tengah menjalankan program Disaster Risk Resilience in Central Sulawesi (DiRiReCS), yang menyasar 21 desa di 3 kecamatan di Kabupaten Donggala, yakni Sirenja, Balaesang dan Balaesang Tanjung.
Selain itu, ada pula program pemulihan ekonomi, yang menyasar sebanyak 2,793 kepala keluarga (KK) di 3 kecamatan tersebut.
“Kami memberikan bantuan cash untuk membantu menumbuhkan ekonomi masyarakat. Semoga upaya ini bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat di Donggala,” kata Wakil Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Rahmawati Husein, yang didampingi National Program Coordinator (NPC) DiRiReCS MDMC, Yockie Asmoro.
Sementara itu, Program Manager DiRiReCS MDMC, Muh. Syaltut Abdullah menjelaskan, kegiatan peresmian Pudalops PB Kabupaten Donggala merupakan rangkaian akhir dari kunjungan perwakilan kantor pusat Solidar Suisse di lokasi kerja program DiRiReCS di Kabupaten Donggala.
“Sebelumnya, dilakukan peninjauan ke Desa Pomolulu melihat mitigasi struktural normalisasi sungai di 4 titik, kemudian menyaksikan simulasi evakuasi mandiri oleh masyarakat Desa Walandano di lapangan bola Desa Walandano, kemudian menyaksikan giat gladi posko guna menguji dokumen renkon gempa dan tsunami di Desa Lombonga, bersamaan dengan kegiatan pendampingan pengembangan SID 21 desa juga di Desa Lombonga,” tutur Syaltut. IEA