Ketua TP PKK Ajak Kolaborasi Tekan Prevalensi Bibir Sumbing

PKK-30d53ebb
Ketua TP PKK Provinsi Sulteng, Vera Rompas Mastura menyapa salah seorang anak yang akan mengikuti operasi bibir sumbing gratis di RSU Madani, Jumat (16/9/2022).///FOTO: BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDAPROV SULTENG

PALU, MERCUSUAR – Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Sulteng, Dr. Hj. Vera Rompas Mastura mengajak seluruh pihak, untuk berkolaborasi dalam upaya menekan prevalensi kelainan bibir sumbing dan langit-langit anak, di Provinsi Sulteng.

Hal itu disampaikannya, saat menghadiri kegiatan operasi bibir sumbing gratis di RSU Madani Palu, Jumat (16/9/2022).

Salah satu langkah kolaborasi tersebut, ujar Vera, dengan melibatkan TP PKK dalam Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kesehatan kepada keluarga dan masyarakat.

“Termasuk dalam menghilangkan stigma terhadap penderita kelainan bibir dan langit-langit, tidak mem-bully, tetapi dengan menolong dan menyayangi mereka,” kata Vera.

Vera yang menghadiri kegiatan tersebut didampingi Sekretaris TP PKK Provinsi Sulteng, Nurmiati, juga menyampaikan apresiasinya kepada pimpinan RSU Madani, para dokter, perawat, pengurus Yayasan P4CBL, donator, serta pihak-pihak lainnya yang peduli dengan penderita kelainan bibir sumbing dan langit-langit.

“Semoga dukungan dan apa yang telah kita lakukan menjadi amal ibadah bagi kita semua, sekaligus menjadi inspirasi bagi semua untuk berbuat baik kepada sesama,” ujar Vera.

Direktur RSU Madani, dr. Nirwansyah Parampasi menjelaskan, operasi bibir sumbing yang dilaksanakan pada Jumat (16/9/2022) tersebut, terlaksana atas kerja sama RSU Madani, Yayasan P4CBL dan TP PKK Provinsi Sulteng, serta pihak terkait lainnya.

“Diharapkan operasi ini memberi manfaat buat seluruh masyarakat di Sulteng, karena komplikasi dari bibir sumbing, kalau tidak diatasi selain berdampak pada pertumbuhan juga memiliki dampak sosial bagi penderita, karena kadang diganggu sehingga yang bersangkutan menjadi tidak nyaman bahkan mengurung diri,” tutur Nirwansyah.

Ia menyebutkan, operasi kasus bibir sumbing atau kelainan langit-langit, biasanya memerlukan biaya yang cukup mahal, sekira Rp7 juta hingga Rp10 juta.

“Alhamdulillah, kami kali ini memberikan pelayanan operasi secara gratis,” pungkas Nurwansyah. */IEA

Pos terkait