PALU, MERCUSUAR – Yayasan Kompas peduli hutan (KOMIU) melakukan monitoring dampak perubahan iklim terhadap populasi satwa liar, dengan menggunakan kamera trap atau kamera jebakan. Kepala Divisi Konservasi KOMIU, Yulia Astuti, belum lama ini mengatakan, monitoring dilakukan untuk mendapatkan data lapangan, mengenai dampak perubahan iklim terhadap populasi satwa liar, seperti Babi Rusa, Anoa dan satwa lainnya yang berada di luar kawasan konservasi, tepatnya pada leher Sulawesi.
Dia juga menambahkan, merujuk laporan Intergovernmental Panel on Climate Change(IPCC), dampak perubahan iklim juga mengancam seluruh spesies endemik. Mereka telah memberikan peringatan di wilayah pegunungan, diperkirakan sebanyak 84 persen hewan dan tumbuhan endemik akan menghadapi kepunahan, jika perubahan iklim terjadi, jika suhu planet memanas lebih dari 3 derajat Celcius.
Kepunahan akan meningkat jumlahnya hingga 100 persen di pulau-pulau kecil, hingga secara keseluruhan, 92 persen spesies endemik darat dan 95 persen spesies endemik laut menghadapi konsekuensi negatif, dengan jumlah yang berangsur-angsur menurun. */JEF