DONGGALA, MERCUSUAR – Sejumlah mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu bersama warga dan pemerintah Desa Sikara Tobata Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala, bekerja sama melaksanakan program pengolahan limbah sabut kelapa menjadi berbagai barang yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PHP2D) dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemedikbudristek) RI.
Dosen Pendamping Program, Drs. Muh. Jufri, M.Si., M.Kes. mengatakan, kelompok mahasiswa yang terdiri dari sepuluh orang tersebut melatih para warga desa untuk mengolah limbah sabut kelapa menjadi produk yang bernilai ekonomi. Yakni produk sapu dari serat sabuk kelapa yang panjang, pot bunga dari serat sabut kelapa yang pendek, dan pupuk organik dari serbuk sabut kelapa.
“Diharapkan, melalui program ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga dapat memulihkan ekonomi masyarakat pascabencana serta di masa pandemi COVID-19 hingga sebesar 40 sampai 50 persen. Dengan sentuhan teknologi, maka limbah sabut kelapa dapat menjadi produk yang bernilai ekonomi,” ujar Jufri, Senin (1/11/2021).
Ia menuturkan, melalui program PHP2D diharapkan terlaksananya transfer pengetahuan, keterampilan serta teknologi kepada masyarakat, sehingga menjadi lebih berdaya dan kreatif.
“Olehnya, PHP2D ini mengunakan pendekatan Participatory Technology Development (PTD) yang memanfaatkan teknologi tepat guna berbasis IPTEK dan kearifan budaya lokal masyarakat,” imbuh Jufri.
Di antara tujuan umum pelaksanaan PHP2D di desa Sikara Tobata tesebut, di antaranya adalah untuk membantu masyarakat desa atau kelompok sasaran untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilakn SDM dalam pengolahan limbah sabut kelapa.
Jufri mengungkapkan, desa Sikara Tobata merupakan desa pengganti yang ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan program tersebut.
Sebelumnya, pihaknya memilih desa Kavaya di Kecamatan Sindue Kabupaten Donggala. Namun, hal itu urung terlaksana atas permintaan resmi dari Kepala Desa setempat, dengan alasan masih tingginya angka kasus COVID-19 di desa tersebut pada saat awal pelaksanaan program.
Olehnya, desa Sikara Tobata ditunjuk sebagai pengganti, atas pertimbangan memiliki potensi ketersediaan sumber daya kelapa yang sama dengan Desa Kavaya.
“Karena tingginya kasus COVID-19 pada saat itu, sehingga di desa Kavaya tidak bisa melaksanakan program ini dalam waktu dekat, maka dicari desa lain. Jadi, ada kesepakatan resmi secara tertulis pengunduran diri dari pemerintah desa Kavaya,” jelas Jufri.
Wakil Rektor III Unismuh Palu, Dr. Moh. Yusuf Hasmin, S.H., M.H. menambahkan, pelaksanaan PHP2D oleh kelompok mahasiswa di desa Sikara Tobata tersebut adalah hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama di tengah pandemi COVID-19.
“Program seperti ini yang diperlukan oleh masyarakat, terutama di tengah kondisi krisis multidimensi sekarang akibat pandemi. Sehingga diperlukan ada sumber pendapatan lain yang didapatkan masyarakat melalui hasil karya mereka sendiri,” ujar Yusuf.
Melalui PHP2D, kata Yusuf lagi, yang ditonjolkan adalah nilai pengabdian kepada masyarakat, sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi. Ia berharap, program tersebut dapat terus berlanjut dan sukses.
“Ini sifatnya bagaimana memberdayakan masyarakat, melalui program pemberdayaan yang berdampak positif bagi masyarakat,” imbuh Yusuf.
PHP2D merupakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa. Mahasiswa pelaksana PHP2D ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa peduli dan berkontribusi kepada masyarakat di desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.
Di sisi lain, masyarakat desa juga diharapkan mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang sudah ada, untuk diwujudkan menjadi kegiatan nyata atau mengembangkan kegiatan yang telah dirintis masyarakat menjadi lebih berkembang dan bermanfaat sehingga dapat mewujudkan ketahanan nasional di wilayah Republik Indonesia.
Sementara itu, salah seorang Aparat Desa Sikara Tobata, Ansar mengaku pihaknya bersama masyarakat desa sangat terbantu adanya PHP2D yang dijalankan oleh para mahasiswa dari Unismuh Palu.
“Sangat dapat membantu, terutama industri rumahan buat ibu-ibu membantu perekonomian,” kata Ansar.
Ia berharap, program tersebut dapat terus dikembangkan terutama terkait produksi industri rumahan, seperti pengembangan limbah sabut kelapa yang sebelumnya belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Seblumnya di sini sabut kelapa hanya habis dibakar-bakar saja. Dengan adanya program ini sabut kelapa dapat berfungsi dan bermanfaat, sekaligus menambah penghasilan rumah tangga. Ke depan, untuk keberlanjutannya kemungkinan kita programkan berhubungan dengan Bumdes. Ini bisa kita masukkan ke dalam program Bumdes,” pungkas Ansar. IEA