Morowali Punya Potensi Besar Produksi Tambak Udang

TAMBAK-00715806

BUNGKU, MERCUSUAR – Kabupaten Morowali saat ini lebih dikenal sebagai daerah industri pertambangan. Dari sisi sektor tersebut, wilayah itu mampu meraih peningkatan pendapatan daerah yang cukup signifikan.

Namun, Kabupaten Morowali juga memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang budidaya perikanan, contoh budidaya produksi tambak udang supra intensif.

Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Bidang Pengelolaan dan Pembudayaan Ikan, Dinas Perikanan Daerah Kabupaten Morowali, Rahman Garusu, Selasa (12/10/2021).

“Potensi budidaya tambak udang potensinya sangat besar,” kata Rahman.

Dijelaskannya, Kabupaten Morowali pada dasarnya memiliki luas lahan tempat budidaya sekitar 900 hektar. Sebanyak 300 hektare sudah dikelola namun pengelolaannya masih lebih banyak bersifat tradisional.

“Dengan potensi luas lahan seperti itu. Sebenarnya jadi satu kelebihan. Namun di sisi lain masih menjadi tantangan. Terutama mengubah pola pikir masyarakat,” ujar dia.

Diakui Rahman, para penambak di Morowali cenderung masih menggunakan ilmu bertambak udang yang diwarisi turun-temurun dari orang-orang tua terdahulu mereka. Kondisi itu, menjadi tantangan tersendiri bagi bidang budidaya udang untuk mengajak penambak beralih ke cara yang lebih modern.

“Kami sudah jalan di lapangan untuk meyakinkan masyarakat agar mengubah pola pengelolaan tambak mereka. Alhamdulilah ada perubahan,” akunya.

Saat ini, walaupun belum berdasarkan perhitungan tingkat kesejahteraan pembudidaya udang, paling tidak ia bisa melihat sendiri bagaimana beberapa penambak berhasil berkat dorongan Dinas Perikanan.

“Alhamdulilah ada perubahan meski belum signifikan. Beberapa penambak saya lihat ada yang mulai meningkat taraf hidupnya,” katanya lagi.

Meningkatnya taraf hidup tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah produksi udang yang dihasilkan. Hingga saat ini ada penambak udang yang mampu panen sebanyak 1,7 ton. Itu bagi Rahman merupakan salah satu pencapaian besar yang dilakukan daerah itu dalam memperhatikan nasib budidaya.

“Jadi salah seorang penambak udang mengaku baru kali itu selama hampir 30 tahun ia menjadi penambak udang mampu panen udang sebesar 1,7 ton,” beber Rahman.

Hal itu tidak luput dari usaha Dinas Perikanan untuk memberdayakan para penambak udang agar bisa memproduksi hasil budidaya udangnya lebih besar dari sebelumnya. Sehingga kesejahteraan para penambak udang bisa naik sebagaimana visi-misi Bupati Morowali, Taslim sejahtera bersama.

“Saya pikir visi-misi Bupati Morowali sejahtera bersama bisa dimulai dari budidaya,”tutup Rahman. INT

Pos terkait