Peduli Lingkungan, Poso Energy Tanam Ribuan Pohon

POSO, MERCUSUAR – PT Poso Energy terus berupaya untuk mengembangkan kepedulian
terhadap lingkungan di sekeliling Danau Poso, melalui program Rehabilitasi Daerah Aliran
Sungai (DAS) dengan menanam ribuan pohon.
Kegiatan itu merupakan upaya PT Poso Energy untuk melestarikan lingkungan di sekitar danau.
Sehingga ke depannya, kelestarian hutan bisa menghasilkan curah hujan yang baik untuk
kelestarian air, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perusahaan.
PT Poso energy melakukan kegiatan rehabilitasi dengan melibatkan masyarakat di sekeliling
danau. Perusahaan menawarkan bentuk pendekatan kolaborasi, dengan kelompok masyarakat
pemilik lahan yang terindikasi kritis, yang areanya mengacu pada peta lahan kritis dari Balai
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) HL Palu.
Penawaran kolaborasi tersebut, mulai dari identifikasi lahan, pemilihan jenis komoditas
tanaman, pembentukan kelompok tani, penyuluhan, pembagian bibit, pendampingan
(penanaman dan pemeliharaan), pelatihan pembuatan pupuk organik dan aplikasinya. Kegiatan
semacam ini bukan hanya di area sekeliling danau poso, tapi juga di daerah catchment area
(daerah tangkapan air) sungai poso.
Manajer Bisnis Development PT Poso Energy, Dr. Ismet Rahmat Kartono mengatakan dengan
hadirnya PT Poso Energy, pihaknya sudah berupaya maksimal dalam mengembangkan
lingkungan DAS dengan melibatkan masyarakat sekitar.
“Rehabilitasi DAS kami laksanakan dengan melaksanakan penanaman ribuan pohon
penghijauan DAS. Tujuan dari kegiatan ini sebagai upaya perusahaan dalam menjaga
lingkungan DAS. Hingga bisa menghasilkan curah hujan yang baik, karena air merupakan salah
satu bahan baku yang sangat penting untuk keberlangsungan Poso Energy,” katanya, belum
lama ini.
Sementara jenis tanaman yang ditanam berbeda di setiap lokasi, tergantung komoditas
unggulan di daerah tersebut, kemudian berdasarkan usulan masyarakat untuk tanaman
produktif. Pihak perusahaan menambahkan dengan jenis-jenis tanaman keras atau tanaman
kayu, sebagai tanaman pendamping.
Jenis tanaman produktif mulai dari durian musang king dan jenis lainnya, alpukat australia, jeruk
malang, kelengkeng thailand mutiara dan lainnya.
“Rehabilitasi DAS poso telah dimulai sejak tahun 2015 dengan berbagai jenis komoditas
tanaman yang berbeda di setiap lokasi dan akan terus dilakukan. Sampai dengan tahun 2023,
penanaman telah dilakukan pada 475 hektare dengan jumlah bibit 112.000 pohon, melibatkan
lima kecamatan 40 desa. Kegiatan ini akan terus berlangsung, dan akan bermitra dengan
masyarakat dan pemuda pencinta lingkungan,” terang Ismet.
Selain itu, rehabilitasi dengantanaman produktif diharapkan mampu menjadi salah satu
pendukung ekonomi masyarakat.
Untuk jangka panjang, program rehabilitasi DAS atau penanaman lahan kritis merupakan
tabungan untuk menjaga ketersediaan air. UTM

Pos terkait