Protes Lahan, Petani Gelar Aksi Hambat Aktivitas Perusahaan

Seorang warga Desa Buleleng Kecamatan Bungku Pesisir, terlihat duduk di tengah jalan, dengan tujuan memberhentikan aktivitas perusahaan, sebagai bentuk protes penggunaan lahan, beberapa waktu lalu. FOTO: IST.

MOROWALI, MERCUSUAR – Tiga petani penggarap di Desa Buleleng Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, kembali melakukan aksi memalangi jalan dengan tujuan menghambat aktivitas salah satu perusahaan yang berada di wilayah itu, karena perusahaan tersebut diilai tidak punya itikad baik selama hampir 10 tahun.

“Kami memberhentikan sementara aktivitas perusahaan, karena kami ini sudah bosan dijanji-janji,” ujar salah seorang petani penggarap yang melakukan aksi, Samsudin, Rabu (19/6/2024).

Menurutnya, hingga kini pihak perusahaan yakni PT Bima belum membayar lahan, sehingga petani penggarap melakukan aksi demikian. Aksi tersebut merupakan yang kesekian kalinya dilakukan oleh para petani.

“Kami melihat perusahaan selalu menghindar. Kami minta ada pertemuan, tapi dalam pertemuan tidak ada kesepakatan,” ujar Samsudin.

Pertemuan kembali dilakukan antara petani penggarap, pihak perusahaan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Buleleng, Jumat, (15/6/2024). Namun, pertemuan itu tidak menghasilkan apa-apa, lantaran dari pihak perusahaan disebut tidak serius menghadiri undangan tersebut.

“Maunya kami di pertemuan kemarin, perusahaan menghadirkan penentu kebijakan. Tapi yang hadir ini kami juga tidak kenal,” ungkap Samsudin.

Ia mengaku tidak suka dengan hadirnya perusahaan tersebut. Sejak 10 tahun berdiri beberapa perusahaan di Desa Buleleng, hanya PT Bima yang disebutnya memiliki etika kurang baik.

“Mereka membenturkan warga desa. Kami satu keluarga dibuat berkelahi,” ungkapnya.

Kepala Desa Buleleng, Alias yang dihubungi media ini tidak ingin berkomentar jauh. Dia menginginkan agar media ini hadir pada saat pertemuan selanjutnya. Ia tidak menginginkan masalah tersebut melebar dengan informasi yang semakin tidak jelas.

“Yang jelas kami dari Pemdes tetap akan bertanggung jawab memfasilitasi pertemuan kembali. Nanti kami beritahu kapan waktunya,” tutup Alias.

Sementara itu, pihak perusahaan sudah berusaha dihubungi oleh media ini, tetapi juga belum mendapat balasan. INT

Pos terkait