Reses, Saiful Lamboka Ungkap Kebutuhan Warga Tambu

FOTO RESES DI TAMBU
RESES- Kepala Desa Tambu, Andiliu Pandake secara simbolis menerima bantuan administrasi perkantoran dari anggota DPRD Kabupaten Donggala, Saiful Mansur Lamboka saat kegiatan reses di Desa Tambu Kecamatan Balaesang, Kamis (5/11/2020). FOTO: WAHID AGUS / MS

DONGGALA, MERCUSUAR – Reses anggota DPRD Kabupaten Donggala, Saiful Mansur Lamboka di Desa Tambu Kecamatan Balaesang, Kamis (5/11/2020) mengungkap sejumlah kekurangan fasilitas infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Reses di Kantor Desa Tambu yang dihadiri kepala desa dan ketua BPD serta sejumlah tokoh dan elemen masyarakat (petani, nelayan, industri dan keagamaan) dianggap cukup menjadi perwakilan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya.

Politisi Fraksi PDIP itu mengatakan bahwa dipilihnya Desa Tambu sebagai tempat reses karena ia merasa sebagai orang Tambu yang ternyata melihat masih banyak kekurangan fasilitas di ibu kota Kecamatan Balaesang itu. 

Salah satunya fasilitas infrastrutkur yang banyak dikeluhkan masyarakat ada kondisi jalan Katombo yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah (pemda) untuk segera dibangun. 

“Selama saya duduk di DPRD sejak 2014, masalah jalan Katombo ini sudah saya sampaikan ke pemda. Kemarin 2018 sudah mulai di kerja, ada lagi gempa. Geser lagi 2019, ada lagi Covid,” ujarnya.  

Walaupun berbagai tantangan dan hambatan yang terjadi, namun Saiful yang duduk di Komisi III DPRD Donggala itu, berjanji akan berupaya untuk memperhatikan permintaan masyarakat terkait jalan tersebut.

Aspirasi lainnya yang disampaikan kepala BPD Tambu yaitu, perlunya lapangan sepak bola. Karena sejak terjadi pemekaran desa, maka lapangan desa pun menjadi milik desa yang dimekarkan.

Kemudian permintaan lain, terkait perlunya tanggul pengaman pantai dibeberapa lokasi sepadan pantai. Karena jika air laut pasang dan ombak besar, maka akan menghantam pemukiman masyarakat.

Termasuk kondisi Tambu saat hujan deras, terjadi genangan air di pemukiman masyarakat yang disebabkan air sungai yang meluap sehingga perlu dipasangi bronjong.

Ada pula masukan untuk membuat taman pengajian dan taman baca. Disamping itu terdapat usulan membentuk organisasi UMKM di Balaesang untuk menghimpun beberapa industri rumahan.

Hal lainnya, terkait dengan rencana pemindahan ibu kota negara di Pulau Kalimantan, disampaikan oleh Saiful agar masyarakat Balaesang agar mempersiapkan diri dengan membangun usaha pertanian, perkebunan dan peternakan serta beberapa kebutuhan masyarakat di ibu kota negara baru itu. 

“Pada dasarnya, semua usulan masyarakat itu bagus yang akan kami sampaikan dalam rapat paripurna dewan, tinggal yang mana jadi skala prioritas untuk direalisasikan oleh pemda,” tutupnya. HID

Pos terkait