Restoran McDonald’s Palu Tutup Sepekan

PALU, MERCUSUAR – Ratusan orang dari Alkhairaat dan Majelis Zikir dari berbagai wilayah yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sulawesi Tengah Bergerak, melakukan aksi solidaritas terhadap konflik Palestina-Israel, di depan restoran cepat saji McDonald’s Palu, Jumat (3/11/2023).

Dalam aksinya, massa mendesak agar manejemen McDonald’s menutup restoran tersebut, dan memberikan klarifikasi atas dugaan membantu pembiayaan perang Israel di Palestina.

Massa aksi berkumpul di salah satu Masjid di Kecamatan Palu Barat sekira pukul 13.30 WITA, kemudian menuju Taman GOR untuk berkumpul dengan massa aksi lainnya, lalu menuju sasaran aksi di restoran McDonald’s, di Jalan Juanda Palu.

Di tempat itu, secara bergantian peserta aksi berorasi untuk menyuarakan tuntutan agar McDonald’s berhenti beroperasi hingga sepekan ke depan, terkait dengan pernyataan bahwa jaringan restoran McDonald’s telah memberikan bantuan berupa makanan kepada tentara Israel sebanyak 14 ribu per hari.

“Tindakan yang dilakukan Israel sudah sangat biadab, dengan menyerang secara membabi buta yang menyebabkan rakyat sipil di Palestina, mulai dari anak, perempuan serta para pengungsi menjadi korban serangan,” tegas Koordinator Lapangan, Ustaz Abdul Gafur.

Di tempat itu, perwakilan massa aksi berupaya menemui dan berdialog dengan manajemen McDonald’s Palu.

Perwakilan pihak manajemen McDonald’s Palu, Zubair menyatakan akan memenuhi tuntutan para pendemo, yakni menutup sementara restoran tersebut.

Zubair menegaskan, McDonald’s Palu yang berada di bawah PT Rekso Nasional Food, merupakan perusahaan nasional yang dimiliki Indonesia, dan sama sekali tidak terafiliasi dengan konflik Israel-Palestina.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 2.450 jiwa, termasuk 724 di antaranya anak-anak. Korban luka-luka sejumlah 9.200 orang, dan jumlah bom yang dijatuhkan kaum agresor Zionis Israel mencapai 6 ribu bom dengan total berat 4 ribu ton. Militer Israel juga menggunakan bom fosfor putih, yang sesungguhnya telah dilarang penggunaannya di medan perang karena efek merusak yang dahsyat pada korban.

Massa aksi melaksanakan salat asar dilanjutkan dengan salat gaib untuk mendoakan arwah para korban di Palestina. Aksi itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Usai menyampaikan orasi, massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan aman. AMR

Pos terkait