PALU, MERCUSUAR – Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Jakarta, Jumat (23/2/2024) menyampaikan gagasannya tentang revitalisasi pelayanan pada Kantor Urusan Agama (KUA), yakni KUA melayani semua agama.
Dalam Raker tersebut, Menag mengatakan selain menjadi tempat pencatatan pernikahan bagi umat Islam, KUA juga direncanakan akan dijadikan tempat pencatatan pernikahan bagi umat non-Muslim.
Menurutnya, dengan mengembangkan fungsi KUA tersebut, diharapkan data-data pernikahan dan perceraian bisa lebih terintegrasi dengan baik. Hal itu didukung pula pernyataan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin yang mengatakan pihaknya akan meluncurkan KUA sebagai pusat layanan keagamaan lintas agama pada tahun 2024.
Menanggapi gagasan itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha mengatakan hal tersebut sejalan dengan semangat moderasi beragama dan tuntutan pelayanan prima , yang harus dilakukan oleh Kemenag untuk melayani umat beragama.
Ulyas mengingatkan bahwa Kemenag adalah tempat pelayanan untuk semua agama yang diakui di Indonesia.
“Bahkan kita memiliki tanggung jawab moral, untuk melakukan pembinaan terhadap paham keagamaan yang berada di kalangan umat beragama,” kata Ulyas, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Mercusuar, Kamis (29/2/2024).
Ulyas yang saat ini sedang berada di Madinah, Arab Saudi menjelaskan, bahwa saat ini Kemenag sedang mempersiapkan regulasi terhadap perubahan pelayanan keagamaan, khususnya di KUA, melalui revitalisasi pelayanan KUA. Ia juga meminta agar seluruh jajaran Kemenag Sulteng dan Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota, untuk harus mempersiapkan diri, termasuk SDM, dan mengubah mindset dalam rangka mengimplementasi gagasan dari Menag tersebut.
“Kantor Urusan Agama adalah merupakan unit pelaksana tugas Kementerian Agama paling terdepan, berhadapan langsung dengan umat di bawah. Oleh sebab itu, seyogyanya kinerja Kementerian Agama akan tampak di sana,” jelasnya.
Menurutnya, Menag ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir di tengah masyarakat, melalui pelayanan yang dilakukan oleh Kemenag.
Ulyas berharap kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk mendukung dan memberikan masukan kepada Kemenag dalam upaya melakukan peningkatan kualitas pelayanan keagamaan, sehingga apa yang dilakukan Kemenag dapat dirasakan dampaknya di tengah masyarakat dan umat. */IEA