Pedagang Keluhkan Harga Beras

PALU, MERCUSUAR – Sejumlah pedagang di pasar mengeluhkan harga jual beras saat ini yang menyentuh Rp14.000 hingga Rp16.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang beras di Pasar Inpres Manonda Palu, Irianto mengaku kenaikan harga beras menjadi masalah serius baginya. Selain mengakibatkan penurunan omzet, dia mengaku harus rela kehilangan pelanggan jika harga beras terus melambung tinggi.

“Namun untungnya ada bantuan dari pemerintah, beras SPHP dari Bulog harganya Rp10.900 per kilogram. Mengurangi sudah pasti, cuma pelanggan tidak terima dengan kenaikan harga ini, karena naiknya tidak kira-kira,” ujar Irianto, baru-baru ini.

Ia menduga, penyebab lonjakan harga beras karena pasokan dari petani yang berkurang akibat gagal panen dan mahalnya harga pupuk.

Selain itu, pedagang beras di Pasar Masomba Palu, Muhamadiyah mengatakan kenaikan harga sudah terjadi hampir tiga pekan terakhir. Kenaikan tersebut berimbas pada penurunan penjualan.

“Biasanya orang-orang membeli yang kemasan 10 kilogram, sekarang jadi 5 kilogram. Penjualannya jadi turun 50 persen. Kami mencari (beras) juga susah, setiap ketemu yang jual pasti harganya naik. Ada bantuan dari pemerintah yaitu beras SPHP dari Bulog, namun saya tidak mendapatkan bantuan itu,” ungkap Muhamadiyah.

Sementara itu, Fatmawati, salah seorang pembeli mengatakan mau tidak mau harus membeli beras dengan harga yang ada, karena merupakan kebutuhan pokok setiap hari. Kenaikan harga itu diharapkan dapat segera diatasi oleh pemerintah, agar bisa kembali ke harga normal. MG1

Pos terkait