PARMOUT, MERCUSUAR – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Parigi Moutong (Parmout), H Ardi S.Pd MM berpesan pada seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) TK, SD, SMP dan pengawas di Parmout khususnya yang baru dilantik, agar dapat membedakan belanja modal dan belanja barang.
Sebab masih banyak kepsek yang belum memahami aturan tersebut, sehingga dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selalu menuai masalah.
Padahal, katanya, saat ini dana BOS sudah cukup mendukung operasional sekolah, hingga tidak ada alasan untuk tidak memajukan sekolah.
“Kalau ada kepala sekolah yang diangkat sebelum tahun 2003, 2004 dan 2005 berarti kepala sekolah itu memulai dari kepala sekolah tanpa dana BOS dan tanpa dana rutin. Tetapi sesudah tahun 2005 Insya Allah sudah menikmati dana BOS. Dari awal-awal susah sekali menjadi kepala sekolah, tetapi apakah sekarang ini sudah bagus?, belum tentu,” ujar Sekkab.
“Ada satu hal yang perlu dipelajari semua oleh kepala sekolah, yaitu disaat membelanjakan uang dengan barang, harus mampu membedakan mana belanja modal dan mana belanja barang dan lain sebagainya. Tolong itu yang dipelajari dulu, kenapa sampai saat ini saya yang perintahkan tahan dana rutinnya Dinas Pendidikan, karena kalau tidak klop dana BOS tidak bisa dicairkan. Oleh sebab itu saya minta kepala sekolah agar rajin melaporkan dan mengidentifikasi jenis barang yang dibelanjakan, karena itu menyangkut pertanggungjawaban laporan keuangan kita,” sambungnya.
Sekkab juga mewanti-wanti kepsek yang tidak sesuai dalam pengelolaan dana BOS. Sebab pihak Kejaksaan saat ini ingin bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parmout untuk memeriksa dana BOS. “Kepala Kejaksaan Parigi ingin bermitra bersama kita. Saya sampaikan silahkan. Ini juga adalah satu proses untuk memudahkan pelaksanaan pertanggungjawaban dana BOS lebih baik lagi,” tuturnya.
“Selalu saya pesankan kepala sekolah, kalau mau aman perintahkan saja teman guru atau bendahara belanja, perintahkan mereka simpan uang. Jangan kepala sekolah yang membelanjakan dan jangan kepala sekolah juga menyimpan uang. Kasihkan tugas kepada teman-teman. Untuk lebih amannya lagi kalau perlu undang Inspektorat untuk periksa bapak/ibu, apakah sudah betul atau belum pertangungjawabannya, karena itu bisa membuat kita tetap nyaman,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Sekkab juga mengingatkan bukan hanya dana BOS menjadi tanggungjawab, tetapi proses belajar mengajar di sekolah harus tetap ditingkatkan. “Prestasi anak tetap kita jaga dan jangan lupa pendidikan moral selalu kita ingatkan kepada anak didik kita,” tutupnya. TIA/*