SIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, mengapresiasi program-program bantuan CARE Indonesia yang masuk di Kabupaten Sigi.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sigi, Muh Basir Lainga saat penandatanganan berita acara serah terima bantuan CARE Indonesia untuk penanganan COVID-19 di wilayah Sigi di Kantor Desa Lengaleso, Kecamatan Dolo, Jumat (22/5/2020).
Total bantuan yang diserahkan untuk wilayah Sigi, terdiri dari tandon air 500 liter sebanyak19 unit dan tong air 30 liter 100 unit, 119 Fasilitas Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), 119 botol sabun cuci tangan cair, 1.018 Masker Kain dan 4.012 lembar materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang COVID-19 berupa Baliho, Poster dan Stiker.
Menurut Sekkab Bantuan tersebut selanjutnya akan diserahkan pada beberapa desa dan hunian sementara (Huntara).
“Bantuan akan diserahkan ke Desa Namo, Lonca, Bolapapu, Desa Mataue Kecamatan Kulawi, Desa Lolu Kecamatan Sigi Biromaru, Desa Langaleso Kecamatan Dolo, Desa Pewunu Kecamatan Dolo Barat, Huntara Dompet Dhuafa Desa Lolu di Kecamatan Sigi Biromaru, huntara Desa Bolapapu Kecamatan Kulawi dan Huntara Desa Beka Kecamatan Marawola,” jelasnya.
Lanjut Sekkab, kehadiran CARE dan mitra-mitranya seperti PKPU dan KARSA telah dirasakan sejak gempa bumi dan likuefaksi tahun 2018 lalu. Ketika itu masyarakat betul-betul mengalami kondisi yang sulit, semua orang mengungsi, sehingga kehadiran CARE dan relawan-relawan penanggulangan bencana lainnya saat itu dirasakan sangat membantu warga.
Saat ini, belum tuntas penanganan dampak gempa, datang lagi COVID-19. “Sekarang memang kita harus membudayakan pola hidup yang sehat, pola hidup yang bersih, sehingga bantuan yang diberikan CARE berupa fasilitas cuci tangan dan masker, sangat tepat,” ujarnya.
Sekkab juga mengimbau pemerintah desa dan masyarakat agar memanfaatkan dan merawat dengan baik fasilitas cuci tangan yang diberikan agar dapat digunakan dalam jangka lama, karena sudah menjadi aset desa.
JALANKAN LIMA PROGRAM
Sulawesi Team Leader CARE Indonesia, Buttu Ma’dika menyatakan bahwa selain tanggap darurat penanganan COVID-19, saat ini CARE Indonesia secara keseluruhan sedang menjalankan lima program di Sulteng. Program tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendukung masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascabencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi pada September 2018.
Bentuknya program, katanya, antara lain berupa pemberian modal usaha kepada kelompok-kelompok masyarakat, seperti kelompok tani dan kelompuk usaha kecil dan menengah (UMKM).