BANGGAI, MERCUSUAR – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul) bersama Joint Operating Body Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), menggelar sosialisasi pengembangan Senoro Selatan, di salah satu hotel di Luwuk, Selasa (7/6/2024).
Sosialisasi awal dilakukan untuk seluruh wartawan Kabupaten Banggai, yang dirangkaikan dengan acara halalbihalal dan temu media, bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banggai dan Forkopimda.
Di hari berikutnya, Rabu (8/5/2024) sosialisasi dilanjutkan untuk tingkat Kabupaten Banggai, yang melibatkan Pemerintah Kabupaten (Prmkab) Banggai, Kapolres Banggai, Dandim Luwuk Banggai, Kajari Banggai, Danposal Luwuk, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Pemerintah Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan, di ruang rapat umum Kantor Bupati Banggai.
Usai sosialisasi tingkat Kabupaten Banggai, SKK Migas bersama JOB Tomori, Pemkab Banggai, Forkopimda dan OPD terkait bersama-sama menggelar sosialisasi tingkat masyarakat, di Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan.
Pada Kamis (9/5/2024), sosialisasi digelar di ruang pertemuan kantor Camat Moilong, kemudian untuk masyarakat Kecamatan Batui Selatan digelar di ruang pertemuan Kantor Camat Batui Selatan, Jumat (10/5/2024).
Humas SKK Migas Kalsul, Muhammad Ary Bagus Pratomo mengatakan, kegiatan hulu migas merupakan kegiatan negara yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, dan meningkatkan pendapatan negara.
Sementara Ary dari JOB Tomori mengatakan pihaknya merupakan kontraktor yang diberikan mandat pemerintah melalui SKK Migas, untuk melaksanakan kegiatan hulu migas.
“Olehnya itu perlu membutuhkan dukungan dari semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, demi kelancaran kegiatan operasi,” kata Ary.
Field Senior Manager JOB Tomori, Abidzar Akman juga menyampaikan pengembangan Senoro Selatan untuk mempertahankan produksi gas dari lapangan Senoro yang sudah berproduksi sejak tahun 2015, serta menjamin ketersediaan penyaluran gas kepada para pembeli eksisting.
“Selain itu, melalui proyek ini diharapkan mampu menimbulkan multiplier effect secara sosial dan ekonomi, sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, pemberdayaan pengusaha lokal dan peningkatan akselerasi ekonomi di Kabupaten Banggai,” ujar Abidzar.
Relation, Security & ComDev Manager JOB Tomori, Visnu C. Bhawono mengatakan pengembangan Senoro Selatan terdapat dua jenis pekerjaan, yaitu pengeboran sumur migas yang berada di wilayah Kecamatan Moilong, pemasangan pipa gas yang akan menghubungkan sumur migas di wilayah Kecamatan Moilong, dengan fasilitas pengolahan migas CPP Senoro yang berada di Desa Paisubololi Kecamatan Batui Selatan.
“Proyek pengembangan Senoro Selatan ini, berbeda dengan proyek pengembangan lapangan gas Senoro yang sebelumnya telah dibangun SKK Migas-JOB Tomori di wilayah Kecamatan Batui Selatan,” terang Visnu.
Menurutnya, yang akan dilakukan pada proyek pengembangan kali ini hanya pekerjaan pengeboran sumur migas dan pemasangan pipa, tidak ada pembangunan fasilitas produksi atau CPP, sehingga scope pekerjaan relatif lebih sederhana dan tidak memakan waktu terlalu lama.
“Tujuan utama pengembangan Senoro selatan untuk menjaga stabilitas produksi, demi memenuhi kebutuhan buyer, mulai dari PT DSLNG, PT PAU, PT PLN dan kebutuhan jaringan gas (jargas) untuk masyarakat yang dioperasikan Perusahan Gas Negara,” terangnya.
Sedangkan Staf Ahli Bupati Banggai Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum, Mujiono yang turut mengikuti seluruh rangkaian sosialisasi, menyampaikan bahwa industri hulu migas, khususnya di Kabupaten Banggai, masih merupakan kontributor penopang pendapatan daerah dan merupakan kegiatan negara, sehingga Pemkab Banggai akan terus memberikan dukungan demi kelancaran kegiatan hulu migas.
“Pemkab Banggai akan terus memberikan dukungan kelancaran kegiatan hulu migas. Akan tetapi, pengembangan Senoro Selatan perlu dilakukan secara teliti, serta menjamin terpenuhinya hak dan kewajiban masyarakat. Semoga melalui pengembangan ini, memberikan dampak postif baik bagi peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk semakin meningkatkan pendapatan daerah di masa mendatang,” tandas Mujiono.
Saat sesi diskusi dimulai, meski berjalan cukup alot namun melahirkan kesepakatan bersama, terkait dengan perekrutan tenaga kerja dan pemberdayaan pengusaha lokal.
Pada seluruh rangkaian sosialisasi, SKK Migas-JOB Tomori juga melibatkan kontraktor utama pengeboran migas, yaitu PT Pertamina Driling Service Indonesia (PDSI) dan kontraktor utama pekerjaan Engineering, Procurement and Contruction (EPC) atau pemasangan pipa, yaitu KSO Timas Pratiwi.
Diketahui, sebelum pekerjaan pengembangan Senoro Selatan dilakukan, JOB Tomori telah memenuhi perizinan sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga pihak perusahaan mengharapkan dukungan semua pihak demi kelancaran pekerjaan. */PAR