PALU, MERCUSUAR – UPT. Sumber Daya Hayati Sulawesi Untad, Selasa (24/5/2022) menggelar workshop yang mengangkat topik “Terumbu Karang: Jenis, Manfaat dan Faktor yang Mengancam”. Workshop yang dihadiri segenap mahasiswa dari fakultas terkait, serta civitas akademika Untad ini, bertempat di Sriti Convention Hall Palu
Kepala UPT Sumber Daya Hayati Sulawesi (SDHS) Untad, Dr. Ramli, S.P., M.P yang diwakili oleh Sub. Koordinator SHDS, Ruswadi, S.Kom.,MM mengatakan, workshop ini dilaksanakan agar mahasiswa dapat menggunakan kesempatan ini, untuk menambah wawasan terkait terumbu karang yang ada di lokasi Tanjung Karang.
“Saat ini, kami telah menghadirkan pakar terkait terumbu karang, serta berbagai informasi lainnya, sehingga diharapkan agar para peserta dapat aktif untuk menambah wawasannya, pada kesempatan kali ini. Kegiatan ini, sebenarnya sudah direncanakan cukup lama, namun harus terjeda karena situasi pandemi Covid-19, sehingga harus menyesuaikan dengan hal tersebut,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait Herbarium Untad, saat ini memiliki koleksi sampel asal Sulteng, berjumlah sebanyak 5.800 koleksi dari total 12.600, yang ada di seluruh Sulawesi Tengah.
Narasumber dalam materinya menyampaikan, Indonesia merupakan rumah bagi lebih dari 500 spesies terumbu karang dunia (76 persen spesies terumbu karang dunia). Luas terumbu karang Indonesia mencapai 73.000 Km2. Selain itu, terumbu karang memiliki peran ekologis yang penting di antaranya; fungsi biologis (tempat mencari makan, sumber keanekaragaman hayati), fungsi fisik (pelindung pantai dari abrasi), fungsi nilai, yakni nilai budaya, adat, keagamaan dll (keindahan alam/estetika).
Kemudian narasumber menuturkan, ancaman terumbu karang memiliki akibat, di antaranya ancaman manusia seperti bom, racun/potas, jangkar, berjalan diatas karang, penambangan batu karang, alat pendorong perahu, sedimentasi, polusi. Kemudian ancaman alam seperti bintang laut berduri, pemutihan karang dan pemanasan global serta tsunami, tornado dan gunung api bawah laut.
Kemudian hal ini berakibat pada karang patah, mati, stress, hancur, penurunan pondasi terumbu karang, karang berubah menjadi putih, kematian karang dalam skala luas. */JEF