PALU, MERCUSUAR – Dalam menjalankan organisasi, dalam hal ini Satuan Brimob Polda Sulteng yang kompleks dengan latar belakang SDM hingga ragam alat khusus dan alat utama. Satbrimob Polda Sulteng dituntut untuk tidak hanya berfokus pada tujuan akhir saja.
Pada titik ini, Satuan Brimob dimulai dari pucuk pimpinan tertinggi harus cerdik dalam mengelola sumber daya dan strategi sehingga mampu menunjang operasional. Tidak hanya jangka penjek, tetapi juga jangka panjang.
Strategi inilah yang terus diterapkan oleh Brimob Sulteng, dengan tujuan utama “Semper Paratus” atau bahasa latin untuk “Always Ready” sehingga mampu mewujudkan tujuan luhur menjadi aktor perekat persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia.
Responsif dan profesional dalam tantangan tugas kedepan serta sebagai perwakilan negara, harus siap kapanpun dan dimanapun masyarakat membutuhkan, karena Negara Hadir dan Negara Tidak Boleh Kalah.
Selain latihan rutin secara terprogram dan terorientasi pada karakteristik wilayah tugas dan fokus penugasan utama, contoh kecil dapat dilihat dari kedisiplinan Unit KBR Detasemen Gegana Satbrimob Polda Sulteng yang rutin melakukan check dan recheck segala fasilitas yang dimiliki.
“Ini harus dilaksanakan ya. Tidak boleh tidak. Setiap komponen, meskipun sebuah kabel kecil yang terbakar atau retakan kecil pada casing pada sebuah alat dapat merubah hasil akhir dari penugasan, harus teliti, ” Ujar Bripka Hendra Sipayung saat membimbing para juniornya saat pemeriksaan peralatan rutin, Rabu (19/1/2022).
Personel KBR memanfaatkan waktu luang untuk mengecek peralatan, kalau perlu dilahirkan secara terus-menerus sehingga terbiasa dalam penggunaan alat.
Senada dengan penekanan Dansatbrimob Polda Sulteng Kombes Pol Mokhamad Alfian Hidayat mengatakan, setiap personel harus mampu dan terampil dalam menguasai alat. Setiap perwira harus bertanggung jawab dalam proses transfer ilmu, pemeliharaan dan perawatan SDM dan sumber daya pendukungnya.
“Lebih baik alat tersebut rusak karena digunakan dalam latihan dari pada termakan usia didalam gudang,”katanya.
“Jangan terlena pada keberhasilan dan pujian. Melainkan mari gali kekurangan-kekurangan yang ada, terbuka terhadap kritik dan menjadikannya sebagai tolak ukur perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan kualitas satuan secara luas,”tegas Dansat Brimob. IKI