PALU, MERCUSUAR – Polda Sulawesi Tengah dan Polres jajaran berkontribusi membantu penyaluran Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN). Dukungan ini merupakan kepercayaan pemerintah kepada Polri dan bukti kehadiran Pemerintah dalam upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Keuangan (Kabidkeu) Polda Sulteng Kombes Pol Singgih Rahmanto, saat mengisi Podcast Presisi Polda Sulteng yang menjadi program Bidhumas Polda Sulteng, Kamis (19/5/2022)
“BT-PKLWN 1 khusus Polda Sulteng diberikan untuk 4 wilayah Polres yaitu Polres Morowali Utara, Polres Parigi Moutong, Polres Donggala dan Polres Morowali, dengan besaran bantuan tunai Rp 600.000/orang,” kata Singgih
Adapun BT-PKLWN 1 untuk 4 wilayah tersebut diatas, hasil pendataan jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Warung adalah 20.498 orang. Target 16.000, Terverifikasi 17.152 dan yang sudah menerima BT-PKLWN sebanyak 11.066 atau sekitar 66 persen. Sementara untuk penerima manfaat nelayan, hasil pendataan 24.752, Target 50.000, terverifikasi 22.435 dan yang sudah tersalurkan 6.385 atau baru 13 persen, jelas Kabidkeu Polda Sulteng
Sementara untuk BT-PKLWN 2 Polda Sulteng bantuan tunai diberikan 7 wilayah Polres yaitu Donggala, Parigi Moutong, Morowali, Bangkep, Morowali Utara, Banggai dan Sigi. Dengan jumlah hasil pendataan PKL dan Warung 29.143 orang, Target 22.500, Terverifikasi 27.501 dan bantuan tunai tersalurkan 15.275 atau 68 %.
Sementara itu untuk Nelayan kecuali wilayah Polres Sigi hasil pendataan 17.527 orang, Target 17.276, Terverifikasi 17.513, bantuan tunai tersalurkan 5.280 orang atau 30,56 persen dengan nilai bantuan Rp 300.000/orang, terang Kombes Pol. Singgih Rahmanto.
Dalam pelaksanaan pendataan kepada penerima manfaat BT-PKLWN ini, Polda Sulteng dan Polres yang ditunjuk menggunakan aplikasi “Puskeu Presisi” sebagaimana arahan dari Pimpinan Polri, dimana pendataannya berbasis KTP elektronik.
“Dalam sistem pendataan ini juga akan terverifikasi dimana warga penerima manfaat yang telah mendapatkan bantuan lain akan ditolak sistem,”pungkasnya.
Sementara itu Kasubbid Penmas Kompol Sugeng Lestari mengatakan, BT-PKLWN diharapkan dapat menggerakkan kembali ekonomi masyarakat tingkat bawah untuk menjaga daya beli, keberlangsungan usaha dan penghidupan masyarakat yang menjalankan usaha mikro, terutama PKL dan pemilik warung. IKI