BANGGAI, MERCUSUAR – Polres Banggai mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke Kepolisian.
Imbauan itu disampaikan Kapolres Banggai, AKBP Satria Adrie Vibrianto SIK MH saat pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, Kodim 1308/LB serta tokoh lintas agama, dalam rangka membahas upaya-upaya kedepan dalam mengantisipasi paham radikalisme, terorisme dan intoleransi di Banggai digelar di Mapolres Banggai, Senin (29/3/2021).
Pada kesempatan itu, Kapolres mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum ke Kepolisian, terkait aksi teror bom bunuh diri depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) sekira pukul 10.20 Wita.
“Peristiwa di Makassar yang terjadi kemarin (Minggu, 28/3/2021) sangat memprihatinkan, tapi jangan membuat diri kita resah. Mekanisme pengamanan dan penyelidikan saat ini sedang berjalan supaya bisa mengungkap sejelas-jelasnya siapa aktor dibalik aksi terror tersebut,” ujarnya pada pertemuan yang dihadiri Wakil Bupati, Dandim 1308/LB, Ketua MUI, Ketua FKBU, Ketua PHBI, Ketua Sinode GKBL dan PJU serta Kapolsek jajaran itu.
Dia menegaskan bahwa aksi teror di Makassar bukan ajaran agama tertentu, tetapi oknum-oknum yang terpapar paham sesat yaitu paham radikalisme, terorisme dan intoleran. “Saya juga meminta untuk memonitor dunia maya karena kadang tidak terkendali dan kebanyakan ‘hoax’. Untuk itu kuatkan kerukunan, karena toleransi adalah kekuatan kita. Tidak boleh ada paham-paham radikalisme dan terorisme diantara kita,” tegas Kapolres.
Kapolres juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga kerukunan ataupun toleransi antar umat beragama serta tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami TNI-Polri di Kabupaten Banggai akan selalu menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat agar tetap aman dan kondusif,” pungkasnya. PAR/*