MOROWALI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali menyebut bahwa PT Hengjaya Mineralindo sebagai perusahaan percontohan peduli sampah di daerah tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Bupati Morowali, Taslim usai menerima bantuan 21 kendaraan pengangkut sampah dari PT Hengjaya Mineralindo di Kantor Bupati, Rabu (31/3/2021).
Menurutnya, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga pihak swasta dan masyarakat umum.
Okehnya itu, Bupati berharap perusahaan swasta ikut andil dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Morowali, seperti yang dilakukan PT Hengjaya Mineralindo.
“Bantuan ini mudah-mudahan juga menjadi contoh bagi teman-teman (perusahaan lain) yang statusnya sama dengan Hengjaya,” katanya.
Dengan bantuan itu, sambungnya, petugas kebersihan akan lebih mudah dalam mengelola sampah di Morowali.
Bantuan PT Hengjaya, lanjut Bupati, merupakan wujud nyata swasta dalam menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan Morowali. “Ini sebagai percontohan. Kalau efektif, kita akan tambah lagi alat semacam ini,” kata dia.
Ia bepesan bantuan tersebut dirawat dengan baik agar ke 21 kendaraan pengangkut sampai itu dapat beroperasi dalam jangka waktu yang lama.
PROGRAM CSR
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Hengjaya Mineralindo, Muhammad Ilham menyampaikan bantuan kendaraan pengangkut sampah terdiri dari satu truk dan 20 motor. Truk sampah yang diserahkan adalah jenis Arm Roll yang dilengkapi dengan dua bak portabel untuk pengangkut sampah.
Dijelaskannya, bantuan 21 armada pengangkut sampah tersebut merupakan bagian dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Hengjaya Mineralindo.
“Harapannya, 21 armada pengangkut sampah ini dapat membantu pengelolaan sampah di Morowali sehingga dapat berjalan semakin optimal,” katanya.
Armada pengangkutan sampahitu nantinya akan dikelola Pemkab Morowali melalui Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLHD). “Semua akan didayagunakan untuk mengangkut sampah di dua kecamatan wilayah operasional tambang Hengjaya, yaitu Kecamatan Bahodopi dan Bungku Pesisir,” ujarnya.
Superintendent CSR Hengjaya, Firman Setiawan menambahkan bahwa Morowali sangat membutuhkan tambahan armada pengangkut sampah.
Pasalnya, sampah di Morowali terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
“Pertambahan populasi penduduk di Kabupaten Morowali tidak terelakkan karena kabupaten ini tengah berkembang pesat. Banyak klaster industri tumbuh, baik industri pertambangan maupun industri pengolahan,” ujarnya.
Olehnya itu, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan nikel tersebut sangat menyadari tingginya kebutuhan armada pengangkut sampah untuk mengangkut sampah yang ada. “Bantuan kendaraan pengangkut sampah merupakan salah satu dari program CSR Hengjaya di bidang lingkungan (HM Peduli Lingkungan). Di luar itu, Hengjaya juga telah mengaplikasikan berbagai program peduli lingkungan di Kabupaten Morowali, dari program konservasi mangrove pesisir di Tangofa hingga program bantuan tempat sampah terpilah kawasan objek wisata Sombori,” jelasnya.AMR/*