LERE, MERCUSUAR – Hari pertama sekolah setelah libur lebaran, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu melaksanakan peninjauan ke sejumlah sekolah di Kota Palu. Hasilnya banyak sejumlah guru yang belum hadir, dengan alasan kurang sehat (sakit).
Olehnya, dengan alasan yang dikemukakan para guru itu, pemerintah tidak bisa memberikan sanksi dan memaksakan para guru untuk hadir ketika kondisi kesehatan tidak baik. Apalagi saat ini masa pandemi dikuatirkan ketika seluruh guru yang sakit dipaksakan hadir akan menular kepada para guru lainnya.
“Kami bersama tim langsung melaksanakan sidak sesuai dengan wilayah masing-masing, khusus untuk saya ada enam sekolah yang saya lakukan sidak. Dari enam sekolah tersebut memang tidak semua guru yang hadir karena ada guru juga yang memberikan alasan sakit, tetapi kami masih memberikan toleransi kepada para guru yang sakit,” kata Kepala Bidang SMP Disdikbud Kota Palu, Ambotuo, Senin (9/4/2022).
Dia mengatakan, pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh sekolah untuk tidak mamaksakan para guru ketika sakit. Tetapi walaupun sakit tetapi masih bisa memberikan pembelajaran dari rumah, sehingga seluruh guru yang tidak hadir tetap memberikan laporan mengajar di rumah masing-masing.
“Khusus untuk tidak SMP sederajat di Kota Palu hari pertama sekolah langsung dimaksimalkan karena mereka akan melaksanakan ujian sekolah, pada Selasa (10/4/2022). Ujian tersebut akan dilaksanakan selama enam hari kedepan, makanya diharapkan seluruh guru nantinya bisa hadir untuk mengontrol para siswanya yang akan mengikuti ujian,”terangnya.
Pihaknya berharap dengan diperbolehkannya kembali bersekolah, hal ini bisa dimaksimalkan seluruh sekolah untuk memaksimalkan pembelajaran. UTM